GoJek dan PT KAI Lakukan Diskusi Terkait Parkir Para Pengemudi
RIAU24.COM - GoJek Indonesia masih dalam pembicaraan dengan Kereta Api Indonesia (KAI) mengenai penyediaan tempat penampungan untuk pengemudi dan lokasi penjemputan untuk penumpang. Diskusi dilakukan untuk mengatasi kemacetan di pintu keluar stasiun karena beberapa pengemudi Go-Jek sering menunggu penumpang di sana.
Pengemudi GoJek sering menunggu kedatangan penumpang di stasiun utama KAI yang melayani rute Komuter Jabodetabek.
"Melalui proses ini, GoJek ingin memastikan kenyamanan publik ketika mereka perlu mengubah moda transportasi," kata Wakil Presiden Korporat Go-Jek Indonesia Michael Say kepada Tempo, Kamis, 7 Maret 2019.
Sejak November 2018, kepala Badan Manajemen Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan bahwa pintu masuk dan keluar Jabodetabek Commuter Line menjadi berantakan karena taksi sepeda motor online diparkir dalam kelompok. Dia telah meminta operator naik-memanggil untuk berkoordinasi dengan PT KAI untuk mengatasi masalah ini.
Di Stasiun Palmerah, misalnya, pengemudi ojek online berkeliaran di bawah jembatan penumpang yang naik turun stasiun. Kondisi ini menyebabkan kemacetan saat jam sibuk.
Menurut Michael, pada prinsipnya GoJek siap untuk mematuhi peraturan yang ada dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menemukan solusi terbaik.
Dia mengatakan bahwa, bagi GoJeK, kenyamanan pelanggan adalah sesuatu yang mereka cari untuk dipertahankan. Untuk saat ini, di beberapa tempat yang ramai, Go-Jek telah membuka tempat penampungan dan mengambil poin yang dapat digunakan oleh pengemudi dan penumpang.
GoJek Indonesia untuk urusan perusahaan Alvita Chen mengatakan mengurangi kemacetan bukan hanya tugas Go-Jek, tetapi juga instansi terkait. Penyediaan tempat tinggal, katanya, hanya satu solusi yang ditawarkan.
"Tapi tempat berlindung saja tidak cukup (untuk mengatasi kemacetan)," katanya pada hari Rabu, 6 Maret.
R24/DEV