RIAU24.COM - Di era yang serba modern saat ini, banyak masyarakat di dunia yang mengalami masalah pada kesehatannya. Tak jeran jika saat ini penyakit ginjal menempati posisi atas dalam tabel penyakit tidak menular berbahaya sesudah jantung.

Meski tidak menular, tapi penyakit ini memiliki ciri khas yang unik. Sang penderita tidak akan merasakan hal apapun hingga hingga fungsi ginjalnya menurun sampai 90 persen. Akibatnya, banyak penderita yang tak tertolong karena keadaannya sudah semakin buruk.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI, dr. Cut Putri Arianie, menyatakan jika ada beberapa tanda yang bisa menentukan seseorang mengalami penyakit gagal ginjal.

zxc1

“Ada beberapa tanda yang memperlihatkan seseorang mengalami kerusakan ginjal. Contohnya, kelainan sedimen urin, kelainan elektrolit, kelainan struktur yang dideteksi, Albuminuria dan adanya riwayat transplantasi ginjal,” kata dr. Cut Putri, dikansir dari Okezone.com, Rabu 13 Maret 2019.

Dia menambahkan, seseorang bisa mengalami gangguan ginjal karena disebabkan oleh dua faktor, yakni faktor yang tidak dapat dihindari dan bisa dihindari.

zxc2

“Risiko yang tidak dapat dihindari adalah riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, kelahiran prematur, dan usia tua. Sementara yang dapat dihindari adalah diabetes tipe 2, hipertensi, konsumsi obat beracun untuk ginjal seperti obat pereda nyeri dan napza,” jelasnya lagi.

Bagi masyarakat awam yang masih butuh informasi tentang penyakit ginjal, sebaiknya bisa segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami berbagai keluhan seperti tekanan darah tinggi, perubahan jumlah kencing dan beberapa kali kencing dalam sehari, adanya darah dalam kencing, rasa lemah serta sulit tidur, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, tidak dapat berkonsentrasi, gatal, sesak, mual dan muntah, serta bengkak terutama pada pergelangan kaki, kelopak mata ketika bangun tidur di pagi hari.