Jokowi Gaji Pengangguran Melalui Kartu Pra Kerja, Begini Jadinya Jika Diterapkan
RIAU24.COM - Jika terpilih menjadi presiden kembali, Jokowi akan mengeluarkan kartu bernama Pra-Kerja. Tapi belakangan ini kartu itu menjadi pro kontra di mata masyarakat karena merasa kebijakan tersebut sia-sia. Di mana kini masih banyak warga yang butuh bantuan, tapi nyatanya kartu ini malah menggaji pengangguran.
Jokowi langsung menepis kabar tersebut. Ia mengatakan bahwa kartu pra kerja ini berfungsi untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak lulusan SMA, SMK dan akademi. Jika mereka sudah pelatihan tapi masih belum mendapat pekerjaan, maka akan diberikan insentif honor. Tapi ini hanya berlaku sekitar enam sampai 12 bulan. Lantas, kalau kartu ini benar-benar diterapkan, apa yang akan terjadi?
1. Akan menambah pengeluaran negara
Dampak yang akan benar-benar terlihat adalah menambah anggaran negara. Ini sudah pasti karena akan menggaji pemegang kartu selama belum mendapatkan pekerjaan dalam batas waktu maksimal satu tahun. Lalu, Jokowi tadi juga mengungkapkan akan ada pelatihan dan itu bisa di dalam atau luar negeri.
Jadi dari sini sudah bisa dipastikan kalau dana akan semakin mengucur deras untuk kartu pra kerja. Kebijakan dari Jokowi ini pun mendapat kritikan pedas dari wakilnya, Jusuf Kalla. Di mana menurutnya, kartu ini butuh anggaran besar dan sedangkan kondisi keuangan Indonesia masih belum mencukupi untuk menerapkan aturan tersebut.
2. Tingkat pengangguran yang semakin tinggi