Sudah Tiga Pekan Harga Sawit Turun, Beberapa Hal ini Jadi Penyebabnya
RIAU24.COM - Kasi Promosi dan Menjamin Mutu Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu mengatakan bahwa ada beberapa penyebab turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Riau.
Diketahui, berdasarkan data dari Tengku Neni, Harga TBS periode 3 - 9 April 2019 untuk kelompok umur 10 - 20 tahun adalah sebesar Rp 24,90/Kg menjadi Rp 1.475,08/Kg dari periode sebelumnya sebesar Rp 1.499,98/Kg.
"Penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal," kata Tengku Neni kepada Riau24.com, Rabu, 3 April 2019.
Dari segi faktor internal, kata dia, penyebabnya masih relatif sama dengan minggu lalu yakni disebabkan oleh turunnya harga jual CPO dari seluruh perusahaan sumber data.
"Di sisi lain, harga jual kernel memang mengalami kenaikan namun tidak mampu mengangkat harga TBS," tambahnya.
Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp 31,75/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 54,55/Kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 94,35/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 13,20/kg dari harga minggu lalu.
Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan sebesar Rp 72,73/Kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 133,33/Kg dan PT. Citra Riau Sarana mengalami kenaikan sebesar Rp 109,00/kg dari harga minggu lalu.
Kemudian, dari faktor eksternal penurunan harga TBS dipengaruhi oleh pergerakan harga CPO mendapat tarikan ke bawah dari harga minyak kedelai, minyak sawit dan minyak kedelai merupakan produk yang saling bersaing di pasar minyak nabati global.
Fungsinya yang hampir bisa saling menggantikan satu sama lain membuat pelaku industri dapat memilih yang lebih ekonomis, sehingga pergerakan harga kedelai akan memberikan tarikan yang searah.
zxc2
Disamping itu, adanya kekhawatiran pelaku pasar akan lonjakan stok minyak sawit juga masih kuat membayangi.
Berdasarkan data historis, produksi sawit pada bulan Maret hampir selalu mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Ini terjadi lantaran ada faktor musiman pada tanaman sawit di daerah Asia Tenggara. "Memang pada bulan Maret pula panen raya biasanya terjadi," tuntasnya.