Diskes Meranti Minta Masyarakat Waspada DBD, Cuaca Tak Menentu
“Kita harus menjadi Jumantik dirumah masing-masing. Dengan memastikan air tidak tergenang dan membuat nyamuk mudah berkembang biak. Apalagi, jika hujan, akan banyak air yang tertampung disekeliling rumah,” jelasnya.
Fakhri menginformasikan, sejak bula Januari 2019 lalu, sudah terjadi 12 kasus DBD di Meranti. Ia bersyukur tidak ada yang sampai memakan korban jiwa.
"Mudah-mudahan jumlah penderita tidak banyak, jika semua masyarakat bisa sama-sama mengantisipasi penyebaran penyakit DBD,” ucapnya.
Ditambahkan Staf P2P Menular, Agus Saputra bahwa dalam bulan April 2019, sudah terjadi 3 kasus. Dimana terdapat dua penderita yang tinggal berdekatan.
"Pada 18 April lalu, Aris (14) warga Jalan Siak terjangkit DBD. Pada 16 April Aska (4) warga Jalan Banglas, Gang Abadi, dan pada 19 April, Raisha (6) warga Jalan Banglas, Gang Abadi juga ikut tersangkit DBD. Ketganya sampai dirawat di RSUD,” rincinya.
Dalam Penyidikan Epidimologi (PE) warga yang terjangkit di Jalan Banglas, Gang Abadi diprediksi nyamuk yang sama. Sehingga Diskes melakukan foging.