RIAU24.COM -   Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan bahwa Bukit Soeharto di Kalimantan Timur adalah tempat yang cocok untuk ibu kota baru, terutama karena akan memiliki infrastruktur yang memadai yang dibutuhkan oleh ibu kota.

Jokowi pada hari Selasa mengunjungi Bukit Soeharto di Taman Hutan Raya, Kabupaten Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai bagian dari upayanya untuk merealisasikan rencana lama untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta setelah ia merevisi rencana tersebut dalam pertemuan kabinet baru-baru ini.

Bukit Soeharto adalah hutan seluas 61.850 hektar yang juga berada di Kabupaten Panajam Paser Utara. Lokasi dapat dicapai melalui jalan darat sekitar satu setengah jam dari Samarinda dan 45 menit dari Balikpapan, dua kota terbesar di provinsi ini.

"Di sini, saya melihat bahwa semuanya mendukung," kata Presiden seperti dikutip oleh kontan.co.id. Dia mengatakan infrastruktur di daerah sekitarnya akan mendukungnya menjadi ibu kota baru.

Bukit Soeharto berada di sekitar titik tengah jalan tol Samarinda-Balikpapan. Kedua kota juga memiliki bandara. Keberadaan infrastruktur dapat menghemat uang untuk pembangunan ibu kota, tetapi Jokowi mengatakan masih ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan selain infrastruktur sebelum keputusan dibuat.

“Kita perlu memiliki studi sosial-politik yang komprehensif,” kata Presiden, seraya menambahkan bahwa pemerintah juga akan mempertimbangkan daerah-daerah yang tidak rawan bencana untuk ibu kota baru.

Ide untuk merelokasi ibukota telah ada sejak era pendiri presiden Sukarno ketika ia menyebutkan bahwa Palangkaraya, ibukota provinsi Kalimantan Tengah, dapat menjadi ibukota nasional.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah telah mengundang para pemimpin dari empat provinsi - Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Barat - untuk menyarankan lokasi ibukota baru di yurisdiksi masing-masing.

Presiden Jokowi juga mengunjungi Kalimantan Tengah pada hari Rabu.

 

 

 

R24/DEV