Ada Masalah Internal, Sudah Empat Bulan Ini Atlet Panjat Tebing Bengkalis Tak Gelar Latihan
RIAU24.COM - BENGKALIS - Sebelumnya, prestasi atlet Cabang Olahraga Panjat tebing kabupaten Bengkalis sangat baik dalam beberapa tahun terakhir ini. Tetapi empat bulan terakhir atlet panjat tebing Bengkalis tidak melakukan latihan rutin lagi.
Kondisi ini terjadi dikarenakan adanya permasalahan dalam kepengurusan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bengkalis. Hal ini diungkap Pelatih panjat tebing Bengkalis, Irit Susanto kepada sejumlah wartawan, Jumat 17 Mei 2019.
Selain itu, pihaknya juga berharap pengurus yang FPTI Bengkalis harus segera terbentuk lagi.
"Siapapun pengurusnya kami pelatih siap untuk latihan asal jelas pengurus yang ada bisa mengakomodir keperluan atlet saat latihan,"ungkapnya.
Diutarakannya lagi bahwa dalam waktu dekat akan ada Kejurda yang akan dilaksanakan di Kampar selepas lebaran mendatang. Kalau pengurus FPTI cepat membaik kita siap untuk latihan bersama lagi.
"Intinya dipengurus FPTI Bengkalis kalau kepengurusam membaik kita siap untuk mulai latihan lagi. Apalagi atlet panjat tebing Bengkalis sudah bagus dan punya prestasi yang baik bahkan bisa jadi juara umum terus,"ungkap Irit lagi.
Masih kata Irit, selama empat bulan terakhir atlet panjat tebing Bengkalis hanya melakukan latihan masing masing. Bahkan beberapa atlet ada yang latihan di Pekanbaru.
"Kalau semakin lama permasalahan dipengurusan bergulir bisa mungkin atlet yang ada lari atau diambil daerah lain,"katanya.
Sementara itu, Ketua FPTI Bengkalis Nasrullah membenarkan adanya masalah internal di kepengurusan FPTI Bengkalis. Sehingga kepengurusan vakum sejak empat bulan terakhir.
Permasalahan ini sudah disampaikannya ke KONI Bengkalis dan Provinsi. Namun sampai sampai saat ini belum ada penyelesaiannya.
"SK kepengurusan saya terima dari agustus 2018 lalu berlaku hingga 2020 lalu. Namun dipertengahan jalan seolah ada mosi tidak percaya terhadap kita ketua FPTI,"ujarnya.
Permasalahan ini disampaikan pihaknya ke KONI Bengkalis dan Provinsi agar bisa diselesaikan. Namun sampai saat ini sudah empat bulan belum ada jawaban.
"Karena tidak ada penyelesaian inilah, sampai saat ini kita masih vakum. Menunggu jawaban provinsi, kalau memang saya harus diganti saya siap dan disegerakan penyelesaiannya," ungkapnya.***
R24/hari