Ternyata, di Negara Ini Game of Thrones Haram Hukumnya

R24/wan
Salah satu adegan dalam episode terakhir GoT, yang tak bisa disaksikan masyarakat China. Foto: int
Salah satu adegan dalam episode terakhir GoT, yang tak bisa disaksikan masyarakat China. Foto: int

RIAU24.COM - Serial Game of Thrones atau GoT, bisa menjadi telah menjelma menjadi salah satu tayangan paling disukai manusia di atas planet bumi. Namun hal ini tampaknya tak berlaku di China. Di negara ini, serial paling populer di dunia ini ternyata diharamkan oleh pemerintah setempat.

Sidik punya selidiki, ternyata hal itu bukan akibat persaingan bisnis film antara kedua negara. Melainkan karena dampak perang dagang antara kedua negara tersebut.

Baca Juga: Mantan Marinir AS Akan Diekstradisi Dari Australia Atas Tuduhan Melatih Pilot Militer Tiongkok Secara Ilegal

Buntut dari pelarangan ini, masyarakat China tidak dapat mengakses video baru, yang juga episode terakhir Game of Thrones. Dilansir The Verge, Selasa 21 Mei 2019, masyarakat di negeri Tirai Bambu yang bergantung pada platform streaming Tencent Video, tidak dapat mengakses video baru. Pada platform Tencent tersebut bukan menayangkan episode akhir GoT, layar malah menampilkan pesan singkat bertuliskan 'transmission medium problem'.

Terkait hal itu, juru bicara HBO selaku pihak yang menayangkan serial sukses itu mengatakan, tidak ada masalah soal transmisi video. Namun Tencent dilarang Pemerintah China untuk menayangkan serial tersebut, akibat perang dagang dengan Amerika Serikat.

Baca Juga: Jembatan Runtuh Di Brasil, Asam Sulfat Tumpah Ke Sungai Picu Krisis Ekologis

Penggemar GoT di China menjadi salah satu yang terkena imbas akibat ketegangan antardua negara selama beberapa pekan terakhir. Baru-baru ini, Google menarik lisensi Android untuk smartphone Huawei, sebagai tanggapan atas masuknya merek tersebut ke dalam entity list yang dirilis pemerintah Amerika Serikat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang bersikeras, pembicaraan perdagangan gagal antara mereka karena negara yang dipimpin Donald Trump itu memiliki kepentingan yang tidak masuk akal. Sedangkan Trump berpendapat, apa yang terjadi saat ini merupakan kesalahan China. ***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak