Menu

Gerindra Persilahkan Demokrat Hengkang dari 02, Habiburokhman: Jangan Cari Keributan

Muhammad Iqbal 10 Jun 2019, 10:51
Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman
Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman

RIAU24.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Rachland Nashidik meminta kepada kubu Jokowi dan kubu Prabowo Subianto untuk membubarkan partai koalisi masing-masing kubu.

Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman, menyarankan agar Rachland membaca kembali UU Pemilu dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 5/2018 tentang perubahan atas Peraturan KPU 7/2017

Dia menambahkan, proses di Mahkamah Konstitusi (MK) tidak bisa dipisahkan antara pasangan calon dengan koalisi.

zxc1

"Nah sekarang kan sedang berproses di MK dan jangan lepaskan bahwa ini nggak ada kaitannya dengan partai. Demokrat itu semua partai ikut daftar ke KPU, ingat kan ketua KPU tanda tangan," jelasnya.

Maka itu, dia menila jikai Rachland tidak tepat menuntut Prabowo jika ingin lepas dari koalisi Adil Makmur. "Tetapi jangan nuntut Pak Prabowo mau mereka bubar dan sebagainya. Kalau mereka (PD) mau bubar, mau meninggalkan 02 ya monggo-monggo saja," tuturnya.

Sebelum Partai Demokrat, lanjut Habiburokhman, Partai Perindo dan PDIP juga pernah meninggalkan dukungan untuk Partai Gerindra.
zxc2

"Dulu ada Perindo ninggalin kita, dulu ada PDIP ninggalin kita. Alhamdulillah dua-duanya kan nggak lolos (Perindo). Sekarang Demokrat mau ninggalin kita, nggak ada masalah, nggak ada yang salah dan nggak perlu salah menyalahkan," paparnya.

Masih menurut Habiburokhman, cuitan Rachland tersebut jelas memancing keributan. "Saya sangat kesal dengan twitnya si Rachland, kenapa dia nyerang-nyerang Prabowo gitu loh, Anda mau keluar dengan pertimbangan organisasi, pertimbangan politik, pertimbangan ideologis itu ya silakan saja, tapi jangan cari keributan," paparnya.

"Tunjukan ke rakyatlah, tunjukan ke rakyat keberanian bersikap gitu kan, kalau berani bersikap kasih alasannya ke rakyat biar rakyat yang menilai, jangan juga nyalah-nyalahin Pak Prabowo  gitu loh, itu lama-lama kita kesal kalau dibuat begitu," demikian Habiburokhman.