Diskes Bengkalis Sebut Tidak Ada Peningkatan Jumlah Penderita Monkeypox
Disamping itu, pada saat kejadian tersebut, Pemerintah kota Batam juga mengatifkan alat pemindai suhu tubuh (Thermo Scanner red,) disetiap pelabuhan dan Bandara Sekupang serta Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru.
“Alat tersebut memang wajib ada di Pelabuhan dan Bandara berskala internasional, karena jika terjadi wabah penyakit menular di negara asal penumpang, maka thermo scanner ini menjadi alat deteksi dini kepada penumpang, apakah terinfeksi penyakit menular di negara asal nya atau tidak,"ujarnya.
Dia juga mengakui bahwa informasi dari petugas KKP Wilker Bengkalis, diketahui bahwa thermo scanner yang ada di Pelabuhan Internasional Bandar Sri Setia Raja di Selatbaru mengalami kerusakan.
“Nanti kita akan koordinasi lebih lanjut dengan KKP Kelas III Dumai, agar alat tersebut segera diperbaiki. Dan dinas terkait juga menghentikan upaya survelans ketat di pelabuhan. Hal ini kita lakukan karena tidak ada indikasi penyakit Cacar Monyet tersebut masuk ke Bengkalis,"katanya lagi.
Dalam hal ini, Alwizar juga memberikan kesimpulan didasari beberapa indikator. Pertama, tidak adanya peningkatan jumlah penderita di Singapura, kedua tidak ada masyarakat Batam sebagai buffer area dari Singapura yang tertular Monkeypox. Ketiga, dari laporan subveilans aktif oleh seluruh puskesmas tidak ada pasien yang menunjukkan gejala Monkeypox.
"Dari upaya pengamatan kita terhadap kemungkinan masuknya penyakit menular melalui penumpang kapal, hingga saat ini tetap rutin dilaksanakan oleh KKP Wilker Bengkalis, karena hal tersebut memang tupoksi mereka dan kita hanya menerima laporan saja, agar untuk segera menyikapinya,"imbuhnya.***