RIAU24.COM -  SIAK - Hingga akhir Mei 2019, serapan APBD sebesar Rp1,9 triliun, belum sampai 50 persen. Realisasi fisik baru 39,45 persen dan keuangan sebesar 26,68 persen. Besarnya angka ini diperoleh dari kegiatan yang masuk pada APBD Kabupaten Siak Tahun anggaran 2019.

Sedangkan besarnya angka realisasi fisik dan keuangan ini didapatkan saat RFK Pemerintah Kabupaten Siak bersama seluruh OPD yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Asisten perekonomian dan pembangunan sekretariat Daerah Kabupaten Siak H Hendrisan SSos MSi didampingi kepala inspektorat H Faly Wendarasto S,Sos M.Si dan Kabag program Said Abidin, Kamis (20/06/2019).

Hendrisan menyebutkan, serapan APBD Kabupaten Siak hingga Mei untuk Tahun anggaran 2019 hingga saat ini realisasi fisiknya sudah sampai di angka 26,68 persen sedangkan realisasi keuangan sudah di angka 39,45 persen .

"Dari laporan yang telah disampaikan oleh masing-masing OPD, sebagiannya ada sudah kadaluarsa dipersentasekan. Memang masih ada ada OPD yang serapan keuangannya masih rendah, yaitu berada dibawah angka 20 persen. Namun. itulah fakta serapan keuangan ABPD Kabupaten Siak. Kalau dibandingkan dengan laporan RFK yang yang pertama untuk tahun anggaran 2019 yang telah kita laksanakan dua bulan lalu sepertinya, serapan APBD kita naik 6 persen dari RFK sebelumnya. Dan ini boleh dibilang masih wajarlah angka sebesar itu," terang Hendrisan.

Masih rendahnya serapan keuangan ini, kata Hendrisan, terjadi disebabkan sejumlah kegiatan yang terdapat di dalam APBD Kabupaten Siak Tahun anggaran 2019 baru saja dilelang dan sebagiannya baru mulai dikerjakan. Tapi, nantinya apabila tekanan sudah mulai melakukan pencairan Sudja barang tentu serapan APBD akan terjadi peningkatan yang signifikan.***