Karena Keponakan Mahfud MD, Moeldoko Juga Bersuara Tentang Kecurangan Bagian Demokrasi
RIAU24.COM - Ketua Harian TKN Jokowi-Maruf Amin, Moeldoko bersuara terkait dengan materi dengan judul 'kecurangan bagian dari demokrasi' yang muncul dalam sidang MK. Dia membantah memerintahkan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin untuk berlaku curang.
Diketahui, nama Moeldoko disebut dalam sidang di Mahkamah Konstitusi ketika BPN Prabowo-Sandi menghadirkan caleg PBB, Hairul Anas Suaidi, menjadi saksi.
Anas yang merupakan keponakan mantan ketua MK, Mahfud MD itu mengaku menerima materi 'kecurangan bagian dari demokrasi' dalam pelatihan yang disampaikan Moeldoko.
Moeldoko sendiri mengakui memang memberikan pembekalan kepada saksi TKN Jokowi-Ma'ruf Amin. Saat itu dia bilang kepada para saksi untuk waspada terhadap segala bentuk kecurangan yang sangat mungkin terjadi dalam pesta demokrasi ini.
"Saya katakan kepada saksi, 'Hei, hati-hati dalam sebuah demokrasi yang mengutamakan kebebasan maka kecurangan itu bisa saja terjadi. Jadi kamu para saksi harus hati-hati, harus aware, harus waspada'. Sampai saya tekankan kalau kalian yang pakai kacamata harus duduk di depan," jelas Moeldoko dilansir dari detik.com, Kamis, 20 Juni 2019.
Kata dia, asumsi 'kecurangan bagian dari demokrasi' yang muncul di sidang MK tidak tepat. Karena, konteks materi yang disampaikannya saat itu hanya sebagai pengingat bahwa kecurangan bisa saja terjadi dalam demokrasi.
zxc2
"Bukan (bagian dari demokrasi), sekali lagi konteksnya, dalam sebuah demokrasi bisa saja kecurangan terjadi, siapapun bisa melakukan kecurangan, bahkan ada sebagian orang kalau nggak melakukan kecurangan nggak wajar, bahasa saya seperti itu kepada saksi. Karena apa, saya ingin membangun kewaspadaan kepada mereka. Iya, mengingatkan saja," terangnya dia.
Dia juga membantah mengajarkan kepada saksi untuk berlaku curang. Hal itu juga diakui Anas yang memberikan kesaksian dalam sidang MK.
"Saya tidak pernah sama sekali mengajarkan bagaimana kalian para saksi harus curang dan itu diakui oleh Anas. Dia mengakui saya tulis ini 'tidak pernah diajarkan atau dilatih melakukan kecurangan' dia sendiri mengatakan seperti itu," demikian Moeldoko.