Soal Kecurangan Bagian dari Demokrasi, Fadli Zon Sebut Moeldoko Salah Besar
RIAU24.COM - Pernyataan saksi dari BPN Prabowo-Sandi, Hairul Anas Suaidi soal 'Kecurangan Bagian dari Demokrasi' menjadi perhatian bagi sejumlah pihak. Termasuk dari Waketum Gerindra, Fadli Zon.
Dia menilai materi 'Kecurangan Bagian dari Demokrasi' yang disebut dalam training of trainers (TOT) yang digelar TKN Jokowi-Ma'ruf merupakan kesalahan besar.
"Jadi pasti nggak ngerti politik orang yang bicara ini. Kalau benar Pak Moeldoko bilang gitu, saya kira itu salah besar, dia nggak ngerti demokrasi, dan menurut saya dangkal pemahamannya tentang demokrasi," ujar Fadli dilansir dari detik.com, Jumat, 21 Juni 2019.
Kata Fadli, demokrasi seharusnya didasari dengan kejujuran bukan kecurangan. Dia mencontohkan demokrasi bukan seperti berperang yang terkadang melakukan taktik kecurangan.
"Kalau orang mau curang-curangan, ini apasih demokrasi, itukan terjadi karena dulu orang perang. Orang perang untuk merebut kekuasaan, semakin beradab kemudian dibentuklah demokrasi, untuk siapa? Yang memegang kekuasaan," jelasnya.
Wakil Ketua DPR tersebut juga menyoroti keterangan Hairul terkait dengan pesan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke aparat. Kata Fadli, jika benar ada pesan itu, maka hal itu adalah pelanggaran undang-undang.
zxc2
"Apalagi itu (pernyataan Ganjar), itu sudah pelanggaran terhadap undang-undang. Jelas UU mengatakan aparat, ASN termasuk aparat keamanan dan sebagainya harus netral. Jadi pernyataan Pak Ganjar itu kalau betul dia mengatakan itu, itu melawan hukum," tegas Fadli.