Serangan Mortir Hantam Pasar, 14 Orang Tewas
RIAU24.COM - Konflik yang tak kunjung tuntas di Afghanistan, kembali memunculkan korban. Kali ini, sedikitnya 14 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Hal itu terjadi setelah adanya serangan mortir yang menghantam pasar yang sibuk di Afghanistan utara, Jumat 5 Juli 2019 waktu setempat.
Tembakan mortir tersebut dilepaskan kelompok Taliban mengarah pasar di distrik Khwaja Sabz Posh di Provinsi Faryab. Namun sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari kelompok tersebut.
Dilansir AFP, Sabtu 6 Juli 2019, juru bicara militer Afghanistan, Hanif Rezaee, membenarkan hal itu. "Korban tewas berjumlah 14 orang dan hampir 40 orang luka-luka, termasuk wanita dan anak-anak," lontarnya.
Dikatakan, kelompok Taliban kedapatan berusaha untuk mencapai pos pemeriksaan tentara di dekat pasar, sesaat sebelum serangan terjadi.
Terpisah, Naem Musamin selaku DDirektur Kesehatan Masyarakat Provinsi Faryab, mengatakan, sebanyak 14 jenazah dan 39 korban luka, termasuk empat anak-anak telah dibawa ke rumah sakit terdekat.
Sedangkan untuk beberapa korban dengan luka parah dan dalam kondisi kritis langsung diterbangkan ke rumah sakit di Mazar-i-Sharif, Provinsi Balkh.
Dilansir kompas, pada hari yang sama turut terjadi ledakan bom di dalam sebuah masjid Syiah di Kota Ghazni, Afghanistan tengah. Ledakan bom menewaskan sedikitnya dua jamaah dan melukai 20 lainnya.
Menurut Direktur rumah sakit Ghazni, Baz Mohammad Hemat, salah satu dari korban tewas dan 14 korban luka adalah anak-anak. Hari Jumat memang hari libur di Afghanistan dan banyak anak-anak datang ke masjid untuk beribadah.
Namun kelompok Taliban membantah bertanggung jawab atas ledakan bom di masjid Syiah kota Ghazni.
Untuk diketahui, serangkaian serangan yang terjadi di Afghanistan terus berlangsung saat upaya perundingan sedang dilakukan para perunding AS dengan para pejabat Taliban di Doha. Perundingan digelar untuk mengakhiri konflik di negara itu.
Rencananya, pertemuan akan dilaksanakan hari ini Minggu 7 Juli 2019 di ibukota Qatar, Doha. ***