Putra Ramadhan, Bocah Penderita Kanker Mata Butuh Uluran Tangan
“Bukannya saya tidak mau. Jangankan ke Jakarta, untuk ke Pekanbaru saja kita masih mengharapkan bantuan,” tutur Dedi.
Untuk itulah, dia sangat mengharapkan adanya bantuan dan uluran tangan para dermawan dalam meringankan beban yang diderita putranya.
“Saat ini kita cuma berharap bantuan dari Dinas Kesehatan yang menanggung biaya pengobatan Putra di RSUD Tembilahan, kalau di Pekanbaru itu pakai uang kami sendiri. Selanjutnya tentu kami berharap ada bantuan untuk berobat Putra yang setiap bulan harus ke Pekanbaru jika ada rezeki juga pasti kita teruskan pengobatannya ke Jakarta,” harap Dedi.
Dedi sendiri sehari-hari bekerja mengambil upah mengupas kelapa yang penghasilannya tidak menentu, sedangkan istrinya bekerja sebagai ibu rumah tangga.
“Kebun ada, tapi cuma tiga baris. Selebihnya kadang saya mengupas kelapa, kadang-kadang mengambil upah menebas rumput di kebun orang. Sehari bisalah dapat upah sekitar Rp 60-50 ribu per hari,” ucapnya.
Penghasilan yang tidak menentu tentulah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pengobatan Putra, terlebih saat ini kedua orang tuanya harus selalu berada di sampingnya.***