Menu

Ironis, Baru Diresmikan Jokowi, Pasar Megah Ini Sekarang Nyaris Tutup

Siswandi 2 Aug 2019, 14:07
Kondisi Pasar Maros Baru saat ini yang tampak kosong karena sudah banyak ditinggal pergi oleh pedagang. Foto: int
Kondisi Pasar Maros Baru saat ini yang tampak kosong karena sudah banyak ditinggal pergi oleh pedagang. Foto: int

Yang membuat pedagang merasa aneh, meski pasar sepi, namun bangunannya malah diperluas. Kios dan los terus ditambah, padahal pedagang banyak yang sudah hengkang.

Meski sepi, setiap bulan para pedagang mengaku tetap harus membayar sewa. Untuk lapak sebesar Rp12 ribu, sementara untuk kios Rp30 ribu. Belum lagi, tagihan per hari sebesar seribu atau dua ribu rupiah. Para pedagang mengaku tak tahu untuk apa tagihan harian itu, karena tidak pernah disertai tanda bukti.

Menurutnya, para pedagang pemerintah memberikan solusi, agar pasar yang diresmikan oleh Jokowi ini bisa sesuai harapan. Utamanya soal bea sewa dan pengalihan lapak atau kios yang tidak digunakan oleh pemiliknya. Jika tidak, maka pasar ini sebentar lagi tidak akan beroperasi lagi.

Tak Tahu

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Perdagangan dan UMKM Maros, Nasaruddin, mengaku belum menerima informasi terkait pungutan harian tersebut. Karena itu, pihaknya akan segera memanggil kepala pasar untuk menjelaskan hal itu.

Sedangkan terkait sepinya pasar saat ini, Nasarudin mengatakan, salah satu penyebabnya adalah beroperasinya pasar Tradisional Modern (Tramo) yang jaraknya memang tidak terlalu jauh dari pasar kecamatan. Selain itu, pedagang juga semakin hari semakin berkurang berjualan di pasar itu.

Halaman: 123Lihat Semua