Gubri Syamsuar Sebut Kabut Asap Tak Mengkhawatirkan, BEM KM Umri Ancam Ambil Langkah Tegas
RIAU24.COM - Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat ini masih terjadi di Provinsi Riau. Akibatnya, sebagian daerah di Riau terpapar kabut asap. Tak hanya itu, masyarakat yang terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sudah mencapai ribuan orang.
Berangkat dari hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (KM UMRI), menyatakan sikap tentang menjadi polemik dan puncaknya pada tahun 2015 lalu di Riau terjadi bencana asap terbesar dalam sejarah.
"Kami atas nama mahasiswa sekaligus masyarakat Riau yang terpapar asap akibat kebakaran hutan dan lahan mengecam kepada para pelaku pembakaran, serta meminta kepada seluruh pihak menangani karhutla ini hingga tuntas," kata Presiden Mahasiswa UMRI Novrio Kusman Jauhari, Rabu, 7 Agustus 2019.
Tak hanya sekedar mengecak, BEM KM UMRI juga melalukan pemasangan spanduk di depan pagar Kantor Gubernur Riau, Polda Riau dan di Fly Over simpang Jl.Sudirman - Jl. Tuanku Tambusai.
"Pemasangan spanduk tersebut merupakan bentuk aktivitas mengeluarkan pendapat kami sebagai Mahasiswa khususnya dan masyarakat Riau umumnya," kata dia.
Tiga spanduk tersebut bertuliskan tulisan yang berbeda - beda. Salah satunya yang di kantor Polda Riau berbunyi "Pak Kapolda mohon tangkap Korporasi yang menjadi penyebab Karhutla".
zxc2
Novrio juga menyayangkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar jika asap di Riah belum mengkhawatirkan. Padahal, kata dia, sudah banyak warga terserang ISPA akibat kabut asap tersebut.
"Jika bapak gubernur tidak menganggap ini dengan serius, Kami dari BEM KM UMRI akan bersikap dan mengambil langkah tegas, jangan sampai dugaan-dugaan lain muncul karena terkesan lalai dalam Bencana "buatan" ini," tutup Novrio.