Melihat Perjuangan Satgas Karhutla Siak, Medan Berat Tak Surutkan Semangat Padamkan Api
RIAU24.COM - SIAK - Gumpalan asap putih keabu-abuan masih tampak mengepul di pelosok Kampung Rawa Air Putih, salah satu desa yang berada di Kecamatan Siak, dengan jarak tempuh sekitar 15 menit perjalanan dari Ibukota Kabupaten Siak, Kota Siak Sri Indrapura.
Dari radius 5 kilometer dari lokasi saja bau hangit sudah mulai tercium, asap membumbung yang membuat mata perih sudah mulai terlihat saat menyusuri jalan tanah dengan medan gambut yang cukup berat dan dalam. Dibutuhkan kendaraan double cabin dengan penggerak 4 roda (4 WD) untuk melewati jalan yang dirintis alat berat oleh tim gabungan, sebagai akses masuk menuju lokasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Sudah 10 hari lamanya api menghanguskan sedikit demi sedikit areal perkebunan milik warga. Puluhan personil gabungan yang sudah bertugas sejak H-1 Hari Raya Idul Adha lalu tampak masih gigih memanggul nozzle, mesin dan selang peralatan pemadaman, berjibaku melawan api. Sejumlah personil satgas gabungan dari BPBD Provinsi Riau dan BPBD Kabupaten Siak, Manggala Agni, personil Koramil 03 Siak dan Polres Siak dibantu relawan Masyarakat Peduli Api Kampung Rawang Air Putin sudah berhari-hari berperang melawan api.
Pagi itu, kerja para ‘pejuang asap’ itu mendapat dukungan Direktur Samapta Korsabhara Baharkam Mabes Polri Brigjen Pol M. Nasri, yang tiba bersama sejumlah perwira menengah dari Polda Riau. Beberapa hari lalu, lokasi yang sama juga menjadi lokasi kunjungan pemantauan pemadaman karhutla oleh Bupati Siak Alfedri bersama rombongan.
Rombongan disambut Asisten Pemkesra Pemkab Siak Budhi Yuwono, didampingi Kepala BPBD Kabupaten Siak Syafrizal yang hadir usai mengikuti Upacara HUT Pramuka ke 58 di Bumi Perkemahan Tengku Buwang Asmara. Tampak hadir pula Wakapolres Siak Kompol Hariri, Kapolsek Siak Kompol Abdul Rahman, dan Danramil Mayor Inf Suratno memimpin pemadaman dilokasi.
“Luas lahan terbakar sudah mencapai 20 Ha Pak. Petugas gabungan sudah 10 hari melakukan upaya pemadaman dengan berbagai cara, termasuk mengerahkan alat berat untuk membuat kanal untuk membatasi api tidak meluas sekaligus mengalirkan sumber air, membuat embung, serta mengerahkan water bombing,” kata Budhi Yuwono kepada Brigjen Nasri.