Rusia Sebut Serangan AS di Suriah Langgar Perjanjian
RIAU24.COM - Pusat Kementerian Pertahanan Rusia untuk Rekonsiliasi Pihak Bertentangan di Suriah mengatakan, serangan Amerika Serikat (AS) di Idlib, Suriah, langgar perjanjian yang ada. Serangan ini menurut Moskow dilancarkan tanpa adanya koordinasi dengan Rusia dan Turki.
"Ada banyak korban dan kehancuran di desa-desa di Idlib yang terkena dampak serangan Amerika," ucapPusat Kementerian Pertahanan Rusia untuk Rekonsiliasi Pihak Bertentangan di Suriah, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (1/9).
Pusat itu kemudian menuturkan, pada tanggal 31 Agustus, pasukan Suriah secara sepihak telah mengumumkan gencatan senjata di seluruh zona de-eskalasi di Idlib, dalam sebuah langkah yang diprakarsai oleh Rusia dan Turki. "Semua pihak dalam konflik telah diberitahu tentang langkah ini," ungkapnya.
Mereka menekankan, selama 24 jam terakhir, pasukan pemerintah Suriah telah memastikan pelaksanaan kewajiban mereka, dan bahwa penerbangan jet-jet tempur Rusia dan Suriah di daerah itu telah sepenuhnya dihentikan.
Sebelumnya diwartakan, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, serangan itu menargetkan pertemuan antara kelompok Hurras al-Deen dan Ansar al-Tawhid. Kelompok yang berbasis di London, Inggris, itu menyebut mayoritas yang tewas adalah pemimpin kedua kelompok.
Komando Pusat AS kemudian mengkonfirmasi serangan tersebut. "Operasi tersebut menargetkan mereka yang bertanggung jawab atas serangan yang mengancam warga AS, mitra kami, dan warga sipil tak berdosa," kata Komando Pusat AS.