Menu

PT NSR Bina Budidaya Lele Kolam Terpal Pertama di Desa Sotol

Satria Utama 5 Sep 2019, 10:51
PT NSR Bina Budidaya Lele Kolam Terpal di Desa Sotol
PT NSR Bina Budidaya Lele Kolam Terpal di Desa Sotol

RIAU24.COM -  PT Nusantara Sentosa Raya (NSR) melalui program Community Development (CD) menyerahkan enam ribu ekor bibit ikan lele dumbo, 5 set kolam terpal, 8 sak pakan ikan dan 1 set jaring bibit kepada Kelompok Tani Ternak Berkah Amanah Desa Sotol, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Penyerahan bantuan tersebut diberikan langsung oleh Dwi Cahyo Pamungkas, humas PT NSR kepada  ketua Kelompok Tani Ternak Berkah Amanah, Ahiruddin dan disaksikan oleh Sekdes Desa Sotol, Jamri N, Bayu Sukma Nugraha Koordinator CD PT NSR, Anggi H Siregar, Staff CD PT NSR, dan anggota Kelompok Tani Ternak Berkah Amanah pada Rabu, 4 September 2019 di Desa Sotol.

Ahiruddin mengisahkan, ia dan kelompoknya sebelumnya membudidayakan ikan patin di kolam tanah. 

“Kolam dengan media tanah kurang efektif karena banyak resiko. Kalau hujan tiba, air bisa banjir, kalau kemarau air cepat kering. Belum lagi ancaman predator seperti biawak dan berang-berang. Dengan media terpal seperti ini kan lebih efektif. Baik musim hujan, kemarau atau mengganti air kita lebih mudah karena sudah ada kerannya. Untuk biawak dan berang-berang pun tak bisa lagi dia masuk karena dindingnya sudah tinggi," jelasnya.

Ia sangat mengapresiasi bantuan ini dan berharap tetap dibimbing dalam membudidayakan lele ini supaya dapat meningkatkan penghasilan anggota.

Jamri N mewakili pemerintahan desa juga menyampaikan terimakasih kepada manajemen PT NSR. Pihaknya juga akan turut memantau perkembangan kelompok ini. "Kami berharap agar Kelompok Tani Ternak Berkah Amanah menekuni budidaya ini dengan serius. Karena sepengetahuan kami, selama ini warga di sini biasanya memelihara patin hanya untuk konsumsi pribadi. Budidaya lele ini kan lebih singkat waktu panennya. Tidak menutup kemungkinan program ini akan menjadi percontohan budidaya ikan di Desa Sotol," jelas Jamri.

Sementara itu Dwi Cahyo Pamungkas menjelaskan pada era saat ini, masyarakat tidak dapat bergantung pada hasil pertanian sawit saja. Namun juga harus pandai memanfaatkan sumber lain sebagai mata pencaharian, contohnya budidaya ikan atau beternak. Karena kegiatan tersebut dapat dilakukan sembari bertani. Sehingga saat hasil panen pertanian tidak begitu bagus, masih ada sumber lain yang dapat diharapkan. 

"Saya mewakili manajemen berharap program ini dapat berjalan maksimal dan hasilnya sesuai dengan target yang kita harapkan," pungkas Cahyo.***

 

R24/rls