Jika Ingin Ekonomi Lebih Baik, Jokowi Disarankan Angkat Sosok Ini Jadi Menteri
RIAU24.COM - Dalam hitungan hari, Jokowi akan segera menjalani masa jabatan sebagai Presiden RI untuk periode kedua. Sesuai rencana, pelantikan Jokowi sebagai presiden terpilih akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2019. Selama periode pertama pemerintahannya, Jokowi dinilaimasih memiliki persoalan di beberapa sektor, salah satunya sektor ekonomi.
Pasalnya, utang luar negeri Indonesia terhitung masih tinggi, yakni mencapai US$393,5 miliar yang jika dirupiahkan sekitar Rp5.500 triliun (kurs Rp14.000/US$).
Terkait hal itu, pengamat politik Ray Rangkuti menilai Jokowi harus cermat dalam memilih menteri yang punya komitmen kuat untuk menekan utang luar negeri. Bukan malah mempertahankan menteri yang berpaham neoliberal yang gemar berutang dengan bunga yang sangat tinggi.
"Saya melihat kriteria tersebut ada pada sosok ekonom senior Rizal Ramli. Dia mampu membuat ekonomi Indonesia tidak begini-begini saja. Dia punya jurus-jurus mumpuni dalam mencari cara keluar dari krisis. Dia tidak text book, sehingga ada peluang ekonomi tidak terdikte dan mampu tumbuh lebih pesat," lontarnya, Jumat 18 Oktober 2019 kemarin.
Dilansir viva, Ray mengatakan, Jokowi harus memiliki menteri di sektor ekonomi yang punya konsep serta teruji. Diharapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak stagnan di angka 5 persen seperti yang terjadi saat ini.
Ia menilai, Rizal Ramli mampu mengatasi ancaman ekonomi Indonesia yang bakal nyungsep di angka empat persen, sebagaimana disampaikan para analis. Apalagi, Menko Ekuin era Pemerintahan Abdurrahman Wahid dan mantan penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa itu juga bisa mewujudkan pembangunan dengan tidak lagi mengandalkan utang.
"Dia punya riwayat panjang mengelola ekonomi, cukup berhasil kan waktu itu. Faktanya saat era pemerintahan Gus Dur pertumbuhan ekonomi dari minus 3 persen bisa terdongkrak menjadi positif 4,5 persen," tambahnya.
Ray juga melihat tak ada persoalan terkait hadirnya Rizal Ramli di kabinet. Menurutnya, Rizal bisa menjadi wakil dari kelompok Gerindra, karena pada saat pilpres lalu dia adalah think tank utama capres yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Selain itu, kehadiran Rizal Ramli di kabinet adalah jawaban atas gagasan besar Trisakti dan Nawa Cita di bidang ekonomi yang menekankan kedaulatan dan kemandirian bangsa. Sebab, sosok Rizal menurutnya adalah mewakili ekonom-ekonom anti-neoliberal. ***