Ketua MPR Bamsoet Samakan GBHN Dengan Konsep Pemimpin China Saat Insiden Tiananmen
Pada 28 Juni 1981 hingga 9 November 1989, Deng menjabat sebagai Ketua Komisi Militer Pusat di Thiongkok. Pada saat yang sama Deng juga menjabat sebagai sekretaris partai Komite Pusat dan anggota Biro Politik.
Meski bukan menjabat sebagai Presiden namun Deng memiliki kekuasaan tertinggi di Thiongkok. Pada 15 April hingga 4 Juni 1989. Para intelektual China menggelar aksi protes terhadap pemerintah karena ketidakstabilan ekonomi dan korupsi politik.
Baca juga: Mahfud Sebut Wajar Kasus Tom Lembong Dianggap Publik kriminalisasi Politik, Ini Alasannya...
Deng mendukung usul tokoh-tokoh di dalam partai untuk melakukan pembubaran secara paksa para demonstran.