Habib Rizieq: Saya Dicekal Pemerintah Saudi Atas Permintaan Indonesia
RIAU24.COM - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menyatakan, bahwa dirinya dicekal oleh pemerintahan Arab Saudi atas permintaan Pemerintahan Indonesia.
Hal itu diungkapkannya melalui video yang diupload akun YouTube Front TV, Ahad (10/11/2019).
zxc1
Dalam video tersebut, Habib Rizieq menunjukan dua lembar surat pertama, surat pencekalan dari pihak pemerintah Indonesia yang ditujukan kepada pemerintah Arab Saudi. Kedua, pemerintah Arab Saudi bersedia mencabut pencekalan asalkan pemerintah Indonesia bisa menjamin keselamatan tokoh pemersatu umat Islam Indonesia itu.
zxc2
Habib Rizieq menambahkan, pemerintah Arab Saudi bakal mencabut pencekalannya jika sudah ada perjanjian resmi pemerintah Indonesia untuk tidak mengganggunya.
"Jadi kedua surat ini merupakan bukti bukti nyata, real otentik, kalau saya memang dicekal oleh pemerintah Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia."
"Sekali lagi, pemerintah Saudi setiap saat siap untuk mencabut pencekalan saya kalau ada jaminan resmi pemerintah Indonesia, kalau saya ini tidak diganggu, kalau saya ini tidak diusik daripada keamanan dan keselamatan saya beserta keluarga," tegasnya.
Habib Rizieq menyebutkan, ia sudah memberikan penjelasan kepada pihak Arab Saudi bahwa ia akan aman. "Tidak ada masalah kalau saya diganggu pemerintah Indonesia silakan melakukan perlawanan secara hukum, tapi mereka (pemerintahan Saudi) belum tenang menerima alasan tersebut, sehingga mereka belum mau mencabut cekal saya," imbuhnya.
Atas pernyataan ini, Habib Rizieq meminta kepada warga Indonesia untuk tidak langsung percaya atas informasi simpang siur atas pencekalannya. Dia mengaku siap pulang ke Indonesia, namun ada sesuatu yang menghalanginya. Dia menyebut ada seseorang dibalik pencekalannya.
"Saudara-saudara kita yang ada di Indonesia, dengan saya tunjukan surat ini stop perdebatan jangan lagi ada pihak-pihak yang mengaku sebagai juru bicara pemerintah mengatakan saya tidak dicekal, saya takut untuk pulang. tidak."
"Bukan saya yang takut untuk pulang, tapi ada pihak yang takut saya pulang, mereka takut kalau saya pulang mereka tidak bisa curang dalam pemilu, mereka nggak bisa melakukan aneka ragam dalam pemilu, mereka takut saya ini jadi ancaman untuk kemenangan mereka," katanya.
Dirinya pun mengajak untuk berbicara secara fair dan tidak memutar balikan fakta. "Saya siap pulang kapan saja, tapi tunggulah sampai cekal ini dicabut, insya Allah, Allah akan memberikan pertolongan, cekal ini dicabut di waktu yang tepat, saya bisa pulang," pungkasnya. (R24/Bisma)