Singung Orang Batak, Robin Hutagalung Minta Oknum Dekan Ushuluddin UIN Suska Riau Minta Maaf
RIAU24.COM - Anggota DPRD Riau Robin Hutagalung mengaku sudah mengetahui video dan rekaman rasis yang diduga oknum dekan Fakultas Ushuluddin yang menyudutkan etnis Batak dengan kata yang tak pantas. Dia menilai apa yang diutaran sang dosen sangat disayangkan sebagai seseorang pendidik.
Sebagai anggota dewan berdarah Batak, Ia meminta dosen UIN Suska Riau itu meminta maaf kepada etnis Batak Riau terkait pernyataan rasisnya.
"Ya semua tahu apa yang dituduhkan dosen itu terhadap etnis Batak. Dan sebagai warga Batak apakah itu tersingung semunya pasti bisa menterjemahkan perasaan masing-masing. Maka dari itu saya meminta dosen tersebut meminta maaf, " kata Robin kepada Riau24. com saat dikonformasi. Sabtu 23 November 2019.
Ditanya apakah ada langkah hukum yang akan diambil, politisi PDIP Dapil Pekanbaru ini menyerahkan yang terbaik dari Ikatan Keluarga Batak Riau (IKBR). Namun secara pribadi Dirinya sudah memaafkan.
"Permasalah ini sudah disikapi oleh Ikatan keluarga Batak Riau (IKBR) Riau dalam hal ini Pak Tumpal Hutabarak yang kita anggap mewakili kita semua, " ujarnya
"Harapan saya kejadian sekarang ini merupakan pembelajaran agar mengeluarkan statmen itu yang baik dan bijak. Jangan memasuki wilayah sensistif. Seperti Sara dan lain sebagainya, dan saling menghormati dan menjaga persatuan dan kesatuan kita, "terangnya.
Sebelumnya Keluarga besar UIN Suska Riau dihebohkan dengan rekaman suara diduga suara pejabat Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, yakni Dr Husni Thamrin, Sabtu 23 November 2019.
Yang membuat kuping panas dalam rekaman itu sempat ada perdebatan tentang aturan cadar hingga mulai menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dan juga mencela profesi pers.
"Kalau mau ujian buka (cadar)," kata dosen yang diduga Wakil Dekan I FU, Dr Husni Thamrin MSi.
"Tapi kan itu kan pemaksaan namanya, Pak," dibalas mahasiswa dalam rekaman itu.
"Mendidik itu harus memaksa," balas pejabat di Fakultas Ushuluddin tersebut.
Tak berakhir sampai di sana, dialog antara dosen dan mahasiswa itu juga berlanjut, yang berujung dosen tersebut membuat pernyataan menyinggung SARA seperti menyingung orang Batak dengan kata yang tidak pantas.
Selain itu, dalam rekaman yang berdurasi 8 menit 18 detik itu, dosen tersebut juga membuat pernyataan yang terkesan meremehkan dan menghina profesi pers.
Ahmad, seorang alumni UIN Suska Riau geram mendengar rekaman itu. "Sebuah pernyataan yang tidak mencerminkan seorang pendidik ya. Kalimat-kalimatnya itu lo, sampai menyinggung SARA," tegasnya.
"Kalau masalah cadar okelah bisa diperdebatkan, tapi kalau sampai menyudutkan suku tertentu itu sudah tidak bisa diterima," kata Ahmad yang dulunya kuliah di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Suska Riau.
Sementara itu seorang karyawan di Fakultas Ushuluddin yang tak ingin disebutkan namanya membenarkan rekaman itu viral. Dan dirinya juga menduga bahwa benar suara dalam rekaman itu adalah Wakil Dekan I FU, Dr Husni Thamrin MSi.
"Iya itu suara bapak (Husni Thamrin). Sudah heboh juga di sini (Fakultas Ushuluddin)," sebutnya.