Tak Hanya WNI, Ratusan Warga Korea Selatan Juga Berurai Air Mata Karena Jadi Korban BUMN Ini, Begini Ceritanya
RIAU24.COM - Dari sekian banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tengah bermasalah, salah satu yang paling mendapat sorotan saat ini adalah Asuransi Jiwasraya.
Jiwasraya memang tengah menghadapi masalah, setelah terpaksa menunda pembayaran kewajiban polis jatuh tempo. Saat ini, BUMN kesulitan dalam hal pembayaran polis jatuh tempo yang terdapat di produk bancassurance.
Dilansir dari cnbc, dalam proses pemasarannya, ada tujuh bank yang memasarkan produk bancassurance yang diketahui bernama JS Proteksi Plan Jiwasraya tersebut. Yaitu, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Standard Chartered Bank, PT Bank KEB Hana Indonesia, PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), PT Bank ANZ, PT Bank QNB Indonesia, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Baru-baru ini terungkap, ternyata yang menjadi korban dari perusahaan asuransi pelat merah ini, tidak hanya warga negara Indonesia (WNI). Soalnya, ratusan warga Korea Selatan yang menetap di Indonesia juga ikut menjadi korban. Salah satunya diketahui adalah bos Samsung untuk Indonesia.
Kondisi ini pun sudah dilaporkan ke Komisi VI DPR, Rabu (4/12/2019) kemarin. Saking sedih dan frustasinya, tak sedikit di antara mereka yang berurai air mata saat bercerita di hadapan anggota Dewan.
Dilansir detik, Kamis 5 Desember 2019, total warga Korsel yang menjadi korban Jiwasraya mencapai 470 orang. Salah satunya adalah Lee Kang Hyun, yang juga Vice President Samsung Indonesia. Di hadapan anggota DPR, Lee bercerita, kebanyakan orang Korea di Indonesia ditawarkan asuransi lewat bank. Salah satunya lewat Bank KEB Hana.