RIAU24.COM -  Hingga saat ini, bencana alam berupa banjir dan tanah longsor, masih mengintai Provinsi Riau. Kondisinya sudah memasuki pekan kedua. Sejauh ini, enam kabupaten masih terendam. Tak hanya itu, banjir dan tanah longsor ini juga telah memakan empat korban jiwa.  Semuanya terjadi di Rokan Hulu. 

Terkait kondisi itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, membenarkan hal itu. Dikatakan. banjir masih melanda 6 kabupaten di Riau. Yakni Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Kuansing, Pelalawan dan Indragiri Hulu. 

Menurutnya, bencana yang terjadi telah memberikan dampak buruk terhadap ribuan masyarakat Riau. Dilansir viva, Kamis 12 Desember 2019, pihaknya juga mengingatkan masyarakat yang terdampak banjir agar terus meningkatkan kewaspadaan. Hal ini dinilai perlu untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. 

4 Tewas 
Selama musibah banjir dan tanah longsor tersebut berjalan, sejauh ini telah memakan korban sebanyak 4 orang. Semua terjadi di Kabupaten Rokan Hulu. 

Yang pertama, terjadi saat longsor menghantam Desa Rokan, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu. Ketika itu, dua warga masing-masing Elipati Zebua dan Tabhezhisoki, ditemukan tewas tertimbun material tanah. Jasad keduanya ditemukan Jumat 6 Desember 2019.

Kejadian selanjutnya menimpa seorang balita bernama Najwan yang baru berusia tiga tahun. Bocah malang itu hanyut di Sungai Rokan, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Peristiwa itu terjadi, saat air sungai meluap hingga ketinggian lima hingga enam meter. 

Jasadnya baru ditemukan pada Jumat 6 Desember 2019, oleh Tim SAR gabungan TNI, Polri, dan Basarnas Pekanbaru.

Terakhir, seorang balita bernama Citra (4) yang dikabarkan hanyut terseret banjir di Kecamatan Kunto Darussalam, Rokan Hulu. Jasad korban ditemukan beberapa jam kemudian, setelah warga melakukan pencarian, Selasa 10 Desember 2019.

Pantauan di lapangan, di beberapa daerah banjir masih terus meluas. Warga pun sudah mulai mengungsi. Namun demikian, ada juga yang memilih bertahan di rumah, meski sudah dimasuki air. ***