Dua Orang Tewas dan Ratusan Lainnya Ditahan Terkait Protes Hukum Kewarganegaraan India
RIAU24.COM - Warga India menentang larangan berkumpul di kota-kota nasional karena kemarahan terhadap undang-undang kewarganegaraan yang dianggap diskriminatif terhadap umat Islam, menyusul protes dan bentrokan berhari-hari yang menewaskan sembilan orang.
Dua orang tewas akibat luka-luka yang diderita dalam protes kekerasan di kota Mangalore, India selatan, Kamis, menurut pejabat rumah sakit.
Dua korban tersebut, yang berusia 23 dan 49 tahun, "tewas dalam penembakan polisi selama protes", Qadir Shah, juru bicara wakil komisioner Mangalore, mengatakan kepada kantor berita AFP, menambahkan bahwa pemerintah telah memberlakukan jam malam di beberapa daerah.
Empat orang lainnya dirawat di sebuah rumah sakit di Mangalore "dengan cedera peluru setelah bentrokan", kata seorang petugas medis distrik kepada AFP.
Shah mengatakan polisi menembakkan senjata mereka setelah sekitar 200 demonstran menolak untuk menghentikan pawai mereka.