Menu

Gawat, Tekad Iran Balas Dendam ke Amerika tak Main-main, Ini Buktinya

Satria Utama 5 Jan 2020, 10:33
Gambar Jendral Soleimani
Gambar Jendral Soleimani

RIAU24.COM -  Tekad Iran untuk melakukan aksi balas dendam atas kematian Jenderal Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani tampaknya tak terbendung lagi. Ini dibuktikan dengan dikibarkannya bendera merah di Masjid Jamkaran. 

Bendera merah simbol balas dendam itu dikibarkan dengan seruan dari pengeras suara di Masjid Jamkaran yang menjadi masjid suci bagi Muslim Syiah, yang berbunyi: "Ya Allah, semoga wali-Mu muncul kembali," mengacu pada kemunculan kembali Imam Al-Mahdi, menurut laporan televisi satelit Hizbullah di Lebanon, Al Manar, pada 4 Januari 2020 yang dikutip tempo.co.

Jumat kemarin,  pemimpin Revolusi Islam di Iran Imam Sayyed Ali Khamenei berjanji untuk balas dendam atas kematian Soleimani yang ia sebut sebagai ikon perlawanan seluruh dunia. Pejabat Iran lainnya termasuk Presiden Hassan Rouhani menekankan bahwa Republik Islam Iran akan membalas dendam atas komandan tertinggi dan para martir lainnya.

Jendral Soleimani bersama Wakil Komandan Hashd Shaabi Irak Abu Mahdi Al-Muhandis, dan komandan Irak dan Iran lainnya tewas dalam serangan AS di bandara internasional Baghdad awal Jumat. Serangan drone diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Soleimani akan dimakamkan di Iran pada Ahad, sehari setelah prosesi pemakaman massal diadakan untuk para korban serangan di Irak.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Iran, sebuah bendera merah dikibarkan di atas Kubah Suci Masjid Jamkaran yang melambangkan pertempuran hebat yang akan datang. Menurut tradisi Syiah, bendera merah melambangkan balas dendam berdarah.

"Mereka yang ingin membalas darah Hussein," bunyi bendera perang tersebut, menurut laporan Express.co.uk.

Di pihak lain,  Presiden Donald Trump berpendapat serangan terhadap jenderal untuk mencegah serangan Iran terhadap aset AS di Timur Tengah dan bukan memulai perang baru.

Menurut Trump serangan terhadap Jenderal Qassem Soleimani seharusnya sudah dilakukan sejak lama oleh presiden sebelum dia.

"Kami mengambil tindakan tadi malam untuk menghentikan perang. Kami tidak mengambil tindakan untuk memulai perang," kata Trump.

Trump mengatakan AS tidak mencari perubahan rezim di Iran, namun ia mengatakan dunia akan lebih aman jika Jenderal Soleimani disingkirkan.****