Ini Fakta Mengejutkan di Balik Gempa M 6,1 yang Baru Saja Melanda Simeulue Aceh
RIAU24.COM - Kawasan Pulau Simeulue di Provinsi Aceh, baru saja dilanda gempa bumi M 6,1 pada Selasa, 7 Januari 2020 siang tadi. Hasil temuan Badan Meteorologi Klimatologo dan Geofisika (BMKG) ternyata cukup mengejutkan. Pasalnya, gempa tersebut ternyata berasal dari aktivitas megathrust, yakni lempeng bumi yang merentang di kawasan pantai barat Sumatera. Untuk diketahui, hal serupa juga menjadi penyebab gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004 lalu.
Dalam skala Modified Mercalli Intensity (MMI), gempa di Simeulue masuk dalam intensintas IV MMI. Artinya gempa dirasakan banyak orang, jendela pintu dan dinding berbunyi. Sehingga wajar saja ketika gempa terjadi, warga langsung berhamburan.
Dilansir detik, BMKG juga menggunakan perbesaran peta shake map gempa Simeulue. Dari situ muncul perkiraan tingkat guncangan yang lebih tinggi di wilayah selatan yakni sampai V-VI MMI, dapat merusak plester dinding dan merusak cerobong asap.
"Sehingga diperkirakan gempa bumi ini menimbulkan kerusakan," ungkap Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono.
Selain itu, tambahnya, di kawasan Tapak Tuan, Singkil, Nias Utara dan Gunung Sitoli, gempa Simeulue juga dirasakan dalam skala intensitasl III MMI, seakan-akan seperti ada truk berlalu. Sedangkan di Medan, guncangan juga terasa, namun skalanya II sampai III MMI. Di Nias Barat dan Meulaboh, gempa terasa dalam skala II MMI, di mana benda-benda ringan bergoyang.
Hingga pukul 13.45 WIB, BMKG mendeteksi ada satu gempa susulan M 3,3. Daerah ini memang rawan gempa.