Terkuak, Sebelum Terjatuh di Iran, Ternyata Ini yang Dilakukan Oleh Awak Pesawat Ukraina
RIAU24.COM - Awak pesawat Ukraina yang jatuh di Iran menewaskan semua 176 orang di dalamnya tidak membuat panggilan radio untuk meminta bantuan, kata para penyelidik. Otoritas penerbangan sipil Iran mengatakan pilot berusaha mengembalikan pesawat ke bandara di Teheran ketika pesawat itu jatuh.
Para penyidik membuat komentar dalam laporan awal sehari setelah kecelakaan hebat yang menewaskan tiga orang Inggris. Korban yang berasal dari tujuh negara secara total dan termasuk 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina dan semua kru yang terdiri dari 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan dan tiga warga Jerman, kata menteri luar negeri Ukraina Vadym Prystaiko, Rabu, 8 Januari 2020. Para penyelidik juga mengatakan bahwa pesawat itu dilalap api sebelum jatuh.
Sebuah ledakan besar meledak ketika pesawat menabrak tanah, kemungkinan karena pesawat itu telah diisi penuh dengan bahan bakar untuk penerbangan ke Kyiv, Ukraina, kata laporan itu. Itu juga mengkonfirmasi bahwa kedua kotak hitam yang berisi data dan komunikasi kokpit dari pesawat telah berhasil dipulihkan, meskipun mereka telah rusak dan beberapa bagian dari ingatan mereka hilang.
zxc1
Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, penyelidik kecelakaan dari negaranya telah tiba di Iran untuk membantu penyelidikan. Dia juga mengatakan dia berencana untuk memanggil Presiden Hassan Rouhani tentang kecelakaan itu dan penyelidikan.