Tak Level, India Sesumbar Bisa Taklukkan Pakistan Cuma Dalam 10 Hari
RIAU24.COM - Kamis 30 Januari 2020, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi sesumbar militer negaranya bisa menaklukkan Pakistan paling lama 10 hari. Bahkan Narendra Modi 'menyesalkan' tidak ada Perdana Menteri India sebelumnya yang melakukan pendekatan militer melawan Pakistan.
Dilansir dari Okezone, Pakistan dan India memang dua negara bertetangga yang kerap terjadi persinggungan. Bahayanya kedua negara sama-sama memiliki kapabilitas nuklir yang dapat membumi hanguskan satu sama lain.
zxc1
Pernyataan itu disampaikan PM India tersebut di National Cadet Corps Rally di Delhi pada Selasa, 28 Januari. Modi menyebut bahwa bahkan ketika petinggi India "meminta diambilnya tindakan," para pemimpin politik tidak akan memberikan izin, tetapi justru memperlakukan apa yang dia sebut sebagai "perang proksi" dengan Pakistan sebagai masalah hukum dan ketertiban, bukan sebagai masalah yang membutuhkan solusi militer.
zxc2
PM India Modi sangat yakin Pakistan tak akan menang jika konfrontasi militer dilakukan. “Angkatan bersenjata India tidak akan membutuhkan lebih dari seminggu, 10 hari untuk membuat Pakistan takluk,” sebut PM India Modi sebagaimana dilaporkan Russia Today, Rabu (29 Januari 2020).
Sebagai informasi sejak India dan Paksitan merdeka dari Inggris, keduanya seolah jadi musuh bebuyutan. Bahkan India dan Pakistan pernah bertempur dalam tiga perang besar, dan terlibat dalam berbagai pertempuran kecil, sebagian besar di antaranya menyangkut wilayah Kashmir yang masih disengketakan.
Menurut perkiraan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), Pakistan memiliki 140-150 hulu ledak, sementara India paling "hanya" memiliki sekitar 130-140.
Walau mekanisme peluncuran India lebih unggul, tapi itu tak masalah jika terjadi perang habis-habisan dengan Pakistan. Sebab satu serangan senjata nuklir bisa menimbulkan korban massal dan mengakibatkan konsekuensi yang menghancurkan bagi seluruh wilayah.
Meski hubungan Pakistan dan India beberapa waktu belakangan ini tegang, tetapi Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan sebut kedua negara saat ini sedang dalam keadaan yang “tidak dekat dengan konflik”. (Riki)