RIAU24.COM - BENGKALIS- Dengan kedatangan sebanyak tujuh unit mesin PLN (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) membuat pihak PLTD yang terletak di Pangkalan Batang merasa lega. Pasalnya dari 7 unit mesin tersebut, PLN akan bertambah daya 3 MW.

Ke tujuh mesin tersebut berkat adanya usulan dari Pemkab Bengkalis ke PLN, kemudian PT Bima Golden Powerindo dan PT Mega Power mendatangkan dari Bagan Siapi Api.

zxc1

Maneger PLN Hasdedy didampingi meneger PLTD Iwan Eka Putra menyampaikan bahwa, PLN Bengkalis telah kedatangan sebanyak 7 unit mesin pembangkit yang baru didatangkan dari Bagan Siapi api ini dengan total daya mampu mesin ini sebesar 3 MW.

Menurut hasdedy, untuk kondisi saat ini, diluar mesin yang baru datang daya mampu sebesar 20 MW. Dengan datangnya mesin ini, akan bertambah daya mampu PLN menjadi 23 MW. Sedangkan, untuk beban puncak saat ini, 20,5 KW.

zxc2

"Jadi kita selama ini defisit daya lebih kurang 600 KW. Tergantung kondisi cuaca atau pemakaian dimasyarakat sendiri. Maka dari itu, kita dengan kekurangan daya mampu sebesar 3500 KW, kita dari PLN lebih baik memadamkan lampu lampu PJU pada saat ada beban puncak. Beban puncak ini, dari pukul 18-22.00 WIB," ungkap Hasdedy kepada sejumlah wartawan, Rabu 26 Februari 2020 kemarin.

Diutarakan Hasdedy, kedatangan mesin PLN ini juga berkat dukungan dan suport dari Pemkab Bengkalis. Sehingga mesin ini cepat datang untuk penambahan daya tersebut," Mudah mudahan menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri pasokan listrik di pulau Bengkalis sendiri dapat terpenuhi," ungkap dia lagi.

Sementara itu, Meneger PLTD Iwan Eka Putra mengatakan bahwa, bagi investor yang berniat menjalankan atau membuat usaha di pulau Bengkalis dengan membutuhkan listrik, PLN bersiap untuk melistriki, menyuplai dimana ada yang memerlukan daya listrik yang besar. "Untuk target pengerjaan pemasangan mesin ini sendiri, ditargetkan hingga akhir Maret sudah dapat beroperasi," ucap Iwan.

Masih kata Iwan, kedatangan mesin sebanyak 7 unit dengan daya sebesar 3 MW dari dua Pendor yaitu PT Mega Power dan PT Bima Golden Powerindo.

"Diharapkan bisa dimanfaatkan untuk Megatasi devisit daya yg sebelum nya 2,5 MW bisa teratasi, sehingga pada saat dalam kondisi siaga tidak ada selisih yang signifikan dengan beban seluruh pelanggan," ujar Iwan. (R24/Hari)