RIAU24.COM - Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyesalkan pihak yang menyebar data-data pasien terpapar Virus Corona. Ridwan menyebut telah menegur pejabat di pemerintahan derah, yang mengeluarkan data pasien Covid 19.

"Saya sesalkan. Sudah saya tegur, tidak boleh lagi ada data-data dari yang terobservasi ini dipublikasikan oleh siapapun termasuk oleh pemerintah daerah," kata Ridwan di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta belum lama ini.

Ridwan tak menyinggung apakah pejabat daerah yang dimaksud adalah Wali Kota Depok Idris Abdul Somad. Sebab sebelumya, dalam konferensi pers, Idris menyebutkan alamat pasien positif corona.

Menurut Ridwan, penyebaran data pasien Covid 19 melanggar hak asasi manusia. Bahkan, pemerintahan di luar negeri sudah banyak menerapkan bahwa penyebaran data pasien yang sakit melanggar pasal-pasal mengenai HAM.

"Di luar negeri pun disebutnya pakai nomor kan. Pasien nomor 25 pasien nomor 50, tidak menyebutkan lebih jauh, paling jenis kelaminnya," ujarnya.

Ridwan Kamil memahami adanya kepanikan terkait temuan kasus corona di Indonesia ini. Menurut Ridwan, semua masih belajar dalam memperbaiki prosedur penanggulangan virus mematikan ini.

"Jadi semua lagi belajar mulai hari ini besok perbaiki prosedurnya. Nggak boleh ada data pasien, riwayat kesehatan," ujarnya. "Itu dilarang sekali untuk disebarkan."

Menanggapi ungkapan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tersebut, Ustaz Tengku Zulkarnain langsung merespon postingan berita yang dilansir vivanews.com itu dilaman media sosial twitternya, pada Jumat (6/3/2020).

“Semakin sulit dimengerti. Jika pasien terpapar Corona dirahasiakan, maka teman teman dan familinya yg membezuk akan terjangkit. Mrk tdk tahu kalau sakitnya kena Virus Corona, terus membezuk. Kena deh sekampung. Padahal kena Corona bukan AIB, spt KORUPTOR.,” kicau akun @ustadtengkuzul.