Begini Penampakan Dua Drone Canggih Milik Turki, yang Buat Tentara Suriah Jadi Kocar-kacir
RIAU24.COM - Pertempuran yag berlangsung di Provinsi Idlib, yang berada dalam kawasan Suriah yang berbatasan dengan Turki, saat ini memang tengah berhenti. Hal itu setelah ada kesepakatan gencatan senjata antara Suriah yang didukung Rusia dan Iran, serta pihak milisi yang mendapat dukungan dari Turki.
Pertempuran di kawasan itu, saat ini tengah menyita perhatian dunia internasional. Sebab, pertempuran itu telah menimbulkan krisis serta mengakibatkan puluhan nyawa melayang, baik dari sipil mau pun militer.
Terlepas dari hal yang disebutkan di atas, pertempuran itu masih menyisakan satu cerita lain. Yakni terkait drone yang digunakan Turki dalam perang itu. Dalam pertempuran terakhir beberapa hari lalu, pesawat tanpa awak yang digunakan Turki, yakni Bayraktar-TB2 dan Anka-S, terbukti mampu membuat pasukan dari kubu pemerintah Suriah jadi kocar-kacir.
Padahal, dua drone itu pertama kalinya diturunkan untuk membantu pasukan Turki dalam pertempuran.
"Drone Turki yang terbang di atas wilayah udara Suriah adalah pengubah permainan taktis," sebut Ditektur Program Studi Keamanan dan Pertahanan EDAM, Can Kasapoglu, dilansir kompas yang merangkum aljazeera, Senin 9 Maret 2020.
"Ada beberapa tempat tinggi dan titik yang dapat mengubah keseimbangan militer, seperti Saraqeb, Neirab dan Atarib. Kekuatan drone Turki dapat membuat perbedaan taktis," sambungnya.
Selain sukses mengenai konvoi pasukan Suriah dan sekutunya, kedua drone itu juga mampu menembus jauh ke dalam wilayah yang dikuasai Suriah.
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan, pasukan Turki menghancurkan dua jet tempur Su-24 Suriah, dua drone, 135 tank, lima sistem pertahanan udara, dan "menetralisir" lebih dari 2.500 pasukan Suriah.
Untuk diketahui, baik Anka-S mau pun Bayraktar-TB2 adalah pesawat tanpa awak jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang diproduksi Baykar Makina.
Khusus Bayraktar-TB2, drone ini memiliki kecepatan jelajah 70 knot dengan ketinggian penerbangan operasional 24.000 kaki. Dilansir dari Army-technology, drone ini juga mampu terbang selama 24 jam dengan jangkauan komunikasi sejauh 150 kilometer.
Memiliki rentang sayap sepanjang 12 meter, drone tersebut menampilkan desain monokok yang mengintegrasikan struktur v-tail terbalik. Kendati hanya dapat membawa amunisi terbatas, TB-2 mampu menghancurkan kendaraan lapis baja. Hal itulah yang telah dibuktikannya saat pertempuran di Idlib, baru-baru ini. ***