Dituding Jadi Penyebar Virus Corona, Pemerintah India Buru Anggota Jamaah Tabligh
RIAU24.COM - NEW DELHI - Pemerintah federal India memerintahkan para pejabat negara bagian Andhra Pradesh melakukan perburuan atau pelacakan besar-besaran terhadap lebih dari 1.000 anggota Jamaah Tabligh di daerah tersebut. Penyebabnya, pertemuan komunitas itu telah memicu ledakan jumlah kasus infeksi virus corona COVID-19 di negara tersebut.
Dalam pelacakan besar-besaran selama lima hari ke depan, pihak berwenang di Andhra Pradesh menggunakan menara telepon seluler, basis data pemerintah, dan bahkan sukarelawan desa untuk menemukan hampir semua orang dalam daftar peserta komunitas tersebut. Orang-orang yang kenal dekat anggota komunitas itu juga dilacak. "Kami hampir melacak semua orang," kata seorang pejabat senior kesehatan Andhra Pradesh kepada Reuters dalam kondisi anonim.
Kementerian Dalam Negeri India mengatakan pihak berwenang telah menemukan dan mengarantina 9.000 orang yang terkait dengan markas besar Jamaah Tabligh atau pun yang telah kontak dekat dengan anggota komunitas itu.
Para pejabat dari setidaknya tiga negara mengatakan mereka sedang melacak ratusan orang lagi yang terkait dengan gedung Nizamuddin Markaz, yang berfungsi sebagai asrama dan pusat pekerja Jamaah Tabligh dari seluruh dunia.
Data Departemen Kesehatan federal dan negara-negara bagian India, pertemuan Jamaah Tabligh menjadi "penyumbang" terbesar jumlah kasus COVID-19 di negara tersebut.
Seorang juru bicara kelompok Jamaah Tabligh, Mujeeb ur Rehman, membantah bahwa markas mereka jadi sumber besar kasus virus corona di India. "Saat itu India sudah memiliki ratusan kasus. Jadi, akan salah untuk mengatakan bahwa (Nizamuddin) Markaz adalah sumber utama wabah di negara ini," katanya.***