Di Tengah Lockdwon Corona, di Negara Ini Ditemukan Kuburan Massal Korban Genosida Berisi Puluhan Ribu Mayat
RIAU24.COM - Otoritas Rwanda menemukan kuburan massal yang isinya diperkirakan terdiri dari 30 ribu mayat. Temuan ini disebut menjadi salah satu yang paling penting dalam beberapa tahun terakhir. Apalagi, Rwanda sedang memperingati 26 tahun kejadian genosida yang jatuh pada hari Selasa, 7 April 2020.
Untuk diketahui, dalam pengertian di wikipedia dijelaskan, genosida berarti sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau sekelompok suku bangsa dengan maksud memusnahkan atau (membuat punah) bangsa tersebut.
Di Rwanda yang merupakan salah satu negara di Benua Afrika, peristiwa itu pernah terjadi antara 7 April sampai 15 Juli 1994 silam. Ketika itu, pra ekstremis etnis Hutu, secara beramai-ramai membantai anggota etnis minoritas Tutsi, serta lawan politik mereka ketika itu, termasuk Hutu dari kalangan moderat. Sekitar 70 persen populasi Tutsi di negara itu tewas terbunuh.
Dilansir viva yang merangkum independent, Selasa 07 April 2020, lokasi kuburan massa itu berada pada sebuah bendungan di lembah yang berada di luar ibukota Kigali.
Laporan mengenai kuburan massal ini muncul, setelah oknum-oknum yang dulu pernah terlibat gerakan aksi genosida itu, sudah dibebaskan dari penjara. Mereka kemudian bersedia untuk menawarkan informasi baru tentang kuburan massal tersebut.
Terhadang Corona
“Tantangan yang kita hadapi sekarang adalah bendungan lembah yang berisi air, tetapi kami berusaha mengeringkannya,” tutur Naphtal Ahishakiye, Sekretaris Eksekutif Organisasi Korban Genosida, Ibuka.
Menggali jenazah selama pandemi corona COVID-19 sangat menantang, karena tidak diperkenankan untuk membuat perkumpulan. “Tapi kami mencoba yang terbaik sehingga kami memberikan penguburan yang layak kepada orang mati,” ungkapnya. ***