RIAU24.COM -  Pandemi Covid-19 bukanlah sesuatu yang dianggap enteng karena sekarang telah menyebar secara global. Sebagian besar dari kita tahu bahwa sangat penting bagi orang untuk tinggal selama waktu ini untuk tidak mengambil risiko terinfeksi. Namun, masih ada beberapa yang tidak melihat keseriusan situasi ini.

Menurut CNN, lebih dari 100.000 orang di Bangladesh telah keluar dari rumah mereka pada Sabtu (18 April) untuk menghadiri pemakaman seorang pengkhotbah populer dan juga pemimpin senior sebuah partai keagamaan yang diadakan di Brahmanbaria.

Asisten khusus perdana menteri, Shah Ali Farhad dan juru bicara kepolisian Brahmanbaria, Imtiaz Ahmed telah mengkonfirmasi bahwa jumlah orang yang hadir adalah akurat.

Wakil kepala sekolah Jamia Rahmania Madrassah Amanul Haque, mengatakan bahwa mereka bahkan tidak membuat pengumuman kepada publik tentang kematian tersebut dan mencoba mengadakan pemakaman dengan sekelompok kecil orang, tetapi para pengikut pengkhotbah muncul mendengar berita tersebut. Puluhan ribu orang dari daerah sekitarnya membanjiri jalan-jalan ke tempat pemakaman itu diadakan.

Karena kerumunan besar muncul, polisi tidak dapat mengendalikan massa dan operasi segera hancur. Polisi sekarang telah membentuk komite untuk menyelidiki bagaimana kerumunan besar seperti itu diizinkan untuk berkumpul.

Pada saat penulisan, ada 2.456 kasus yang dikonfirmasi di Bangladesh dengan 91 kematian dilaporkan. Namun, pemerintah Bangladesh mengatakan bahwa jumlah sebenarnya kasus Covid-19 kemungkinan akan lebih tinggi karena mereka kekurangan alat tes.

Ini tentu sangat menakutkan! Kami berharap orang-orang akan menyadari bahwa bentuk tindakan yang paling logis adalah tetap di rumah dan hanya pergi jika perlu.

 

 

 

R24/DEV