Ikut Pemerintah Laksanakan Lockdown Malah Berbuah Petaka, Puluhan Warga Tewas Akibat Serangan Gerombolan Bandit
RIAU24.COM - Ibarat jatuh lalu tertimpa tangga. Itulah yang dialami warga di beberapa desa di Nigeria. Awalnya, mereka mengikuti pemerintah melaksanakan lockdown untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus Corona di tempat mereka. Tapi karena berdiam di rumah, mereka malah jadi sasaran mudah bagi gerombolan bandit yang masih bergentayangan di kawasan itu.
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 47 orang dikabarkan tewas akibat serangan yang dilakukan para bandit tersebut.
Ironisnya, dalam aksi tersebut, gerombolan para bandit itu yang jumlahnya ratusan orang itu, merampas bantuan makanan pokok dan minuman yang diberikan pemerintah Nigeria kepada warga desa. Bantuan itu diserahkan sebagai konsekuensi pemberlakuan lockdown akibat wabah virus Corona.
Dilansir viva yang merangkum sputniknews, juru bicara Kepolisian Gambo Isah mengatakan, aksi biadab gerombolan bandit itu terjadadi pada tanggal 18 April 2020 sekitar pukul 00.30 waktu setempat. Pelakunya adalah sekawanan bandit yang bersenjatakan AK-47.
Ketika itu, mereka menyerang Desa Kurechi, wilayah Danmusa, negara bagian Katsina. Tak hanya itu, serangan juga terjadi di beberapa desa lainnya pada malam yang sama.
"Di Desa Kurechin Atai, 14 orang tewas dibunuh. Di Desa Kurechin Giye dan Desa Kurechin Dutse, wilayah Dutsinma, kawanan bandit membunuh sebanyak 4 dan 6 orang. Sedangkan 19 orang tewas di desa Makauwaci dan 4 orang tewas di Desa Daule," ungkapnya.
Pihaknya memperkirakan, gerombolan bandit bersenjata api itu diperkirakan mencapai 300 orang. Saat ini pihak berwenang dan militer Nigeria dikabarkan sudah turun tangan ke wilayah operasi.
Rampas Bantuan Sembako
Sementara itu, Aljazeera melansir, para bandit tersebut meminta makanan dan bahan bantuan lainnya yang dikirim ke penduduk desa sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk membantu penduduk selama lockdown akibat virus Corona.
Sejauh ini, ratusan orang tewas dalam setahun terakhir akibat ulah gerombolan penjahat tersebut. Mereka masih bebas beraksi melakukan penculikan dan perampokan, yang terpusat di wilayah barat laut Nigeria. Terhitung sejak Januari 2019, lebih dari 200 orang tewas terbunuh di negara bagian Katsina. Pada bulan Februari tahun ini, setidaknya 30 orang tewas dalam serangan di dua wilayah desa.
Serangan-serangan semacam ini disebut menambah beban keamanan di Nigeria, yang juga sedang berjuang untuk menahan serangan kelompok Boko Haram di wilayah timur laut dan sejumlah kekerasan lain di wilayah tengah. ***