Ahli : Musim Kabut Asap Diprediksi Akan Menjadi Lebih Buruk di Asia Tenggara Pada Tahun 2020 Karena Alasan Ini...
RIAU24.COM - Hampir setiap tahun, kabut asap menyelimuti wilayah Asia Tenggara, menandakan kembalinya kebakaran hutan di Indonesia. Enviromentalists percaya bahwa penegakan yang lemah terhadap pembatasan untuk mengekang infeksi Covid-19 di pedesaan Indonesia, ditambah dengan petani yang memilih cara-cara murah untuk membersihkan lahan, dapat melihat terulangnya kebakaran hutan yang mengganggu Asia Tenggara tahun lalu (2019).
Seperti dilansir dari The Star, musim kabut asap tahunan yang dari Juni hingga Oktober telah menyebabkan bandara dan sekolah ditutup pada 2019. Selain itu, banyak orang juga melaporkan penyakit pernapasan akibat kabut asap itu.
Kita semua ingat betapa buruknya kabut tahun lalu - begitu buruknya sehingga langit di beberapa bagian Indonesia merah darah!
Helena Varkkey, seorang dosen di Universiti Malaya di Kuala Lumpur telah menyatakan keprihatinannya yang menyatakan bahwa penggelaran personil pemerintah untuk menegakkan aturan penguncian di tengah krisis Covid-19 dapat menarik mereka menjauh dari mengawasi hutan dan petani untuk mencegah pembukaan lahan ilegal di Indonesia.
“Kekhawatiran saya adalah jarak sosial dan penguncian mungkin tidak dipantau dan diimplementasikan secara ketat di daerah pedesaan,” kata Helena, lapor The Star.
Para petani Indonesia membakar area hutan dan lahan yang luas setiap tahun untuk menciptakan ruang untuk perkebunan dan ekspansi pertanian lainnya. Ini kemudian menciptakan kabut asap yang luas yang mengaburkan langit di sebagian besar wilayah tersebut.