Makin Panas, Giliran Panglima Garda Revolusi Iran Tantang Balik AS dan Trump
Ketegangan antara Iran dengan Amerika Serikat (AS) di perairan Teluk Persia, sepertinya akan terus berlanjut.
Hal itu setelah Panglima Garda Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami, membalas ultimatum AS.
Salami tampak geram dengan pernyataan Trump, yang mengancam akan menghancurkan kapal-kapal perang milik IRGC bila bereaksi di kawasan Laut Persia.
Seperti diketahui pernyataan Trump tersebut adalah reaksinya terkait pengepungan armada laut AS oleh Angkatan Laut IRGC di Teluk Persia, awal April 2020.
"Saya telah memerintahkan pasukan Angkatan Laut kami untuk menghancurkan pasukan teroris Amerika di Teluk Persia yang mengancam keamanan militer Iran atau kapal-kapal non-militer Iran," tegas Jenderal Hossein Salami dikutip Viva yang merangkum amn, Jumat 24 April 2020.
"Keamanan Teluk Persia adalah bagian dari prioritas strategis Iran," tambahnya.
Kemarahan yang sama juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif.
Melalui akun Twitter pribadinya, Javad menegaskan, keberadaan Kapal Induk AS dengan bala tentaranya di Teluk Persia telah memprovokasi IRGC.
Javad pun melontarkan sindiran kepada Trump. Dia mengatakan, sebaiknya Trump fokus pada penanganan 5000 lebih tentara AS yang positif terinfeksi virus Corona.
Tidak hanya itu, Javad juga mempertanyakan kepentingan pasukan tentara AS di Teluk Persia kepada Trump.
"Pasukan AS tidak memiliki bisnis sejauh 12.500 kilometer jauhnya dari rumah, memprovokasi pelaut kita di lepas pantai Teluk Persia," bunyi pernyataan Javad di Twitter. ***Bila