Berusaha Pamer Kepada Tetangganya, Dukun Ini Akhirnya Tewas Setelah Digigit Ular King Kobra
RIAU24.COM - Seorang pawang ular terbunuh setelah seorang king kobra menggigitnya dua kali. Pria itu, bernama Norjani, menangkap reptil itu seminggu yang lalu dan menyimpannya di gubuk kayunya untuk digunakan dalam pengobatan tradisional. Dia membawanya untuk menunjukkan kepada penduduk setempat di Kalimantan Barat, Indonesia, tetapi ular itu semakin marah ketika dipukul dan diputar.
Norjani terlihat menertawakan reptil sepanjang lima meter itu ketika mendesis dan berusaha untuk meloloskan diri. Kemudian dia menerjang dan melemparkan taringnya yang mematikan ke lengan sang pawang. Norjani melambaikan tangan kepada penduduk yang datang untuk membantu dan melanjutkan rutinitas aneh yang direkam dalam video. Raja kobra kemudian menggigit kedua kalinya pada wajah tabib itu tetapi dia masih terus tersenyum sambil melanjutkan penampilannya.
Lebih dari dua jam setelah pertunjukan, pada pukul 4 sore, Norjani mulai merasa sakit dan dibawa ke rumah sakit di mana petugas medis memberinya anti-racun. Namun, racun kobra sudah menyebar ke seluruh tubuhnya dan dia dinyatakan meninggal malam itu. Keluarga Norjani yang hancur kemudian membunuh raja kobra dengan memenggal kepalanya, suatu tindakan yang mereka yakini akan membalas setiap roh jahat.
zxc1
Polisi mengatakan bahwa Norjani - yang mengaku sebagai tabib terbaik di distrik Mempawah - memiliki reputasi untuk perilaku berisiko dengan hewan.
Kepala Polisi Dede Hasanudin mengatakan: "Memang benar Norjani atau lebih dikenal sebagai Nek Tadong, digigit dan dibunuh oleh ular. Sekitar jam 6.30 sore korban dibawa ke klinik yang berlokasi di Distrik Menjalin dan dirawat, tetapi sudah terlambat untuk menyelamatkannya. Dia dimakamkan pada hari berikutnya dan keluargnya kemudian membunuh ular itu. Warga di desa tahu bahwa korban dulu memelihara banyak binatang, termasuk kobra. Dia juga pandai memperlakukan orang dengan teknik tradisional dan dikenal di desa sebagai dukun."
Ular king kobra ditemukan di seluruh Asia selatan dan merupakan salah satu spesies ular paling mematikan di dunia. Korban gigitan akan menderita pembengkakan dan kemerahan di sekitar luka, kesulitan bernapas, muntah dan mual, pandangan kabur, berkeringat dan mengeluarkan air liur dan mati rasa di wajah dan anggota badan.
Siapa pun yang digigit harus berusaha tetap diam untuk memperlambat sirkulasi darah dan mencegah racun menyebar ke seluruh tubuh. Sebuah tourniquet juga dapat digunakan di lokasi gigitan untuk membendung aliran racun sampai korban dapat mencapai rumah sakit untuk menerima anti-racun.
Gigitan ular kobra bertanggung jawab atas ribuan kematian setiap tahun di wilayah tersebut.
R24/DEV