Menu

Gara-gara Pasien Tak Jujur, Dokter di Surabaya ini Terpapar Covid-19 Hingga Meninggal Dunia

Muhammad Iqbal 28 Apr 2020, 10:32
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Seorang dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soewandhie Surabaya Berkatnu Indrawan Janguk, meninggal karena terpapar Covid-19. Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan dokter Indra memiliki riwayat asma.

"Setelah dirawat di ICU, sebenarnya tiga kali tes swab hasilnya negatif," ujar Febria, dilansir dari Tempo.co, Selasa, 28 April 2020.

Febria menuturkan beberapa hari terakhir saat dirawat di ICU RSUD dr. Soewandhie, kondisi dokter Indra membaik. Bahkan, Senin, 27 April 2020 pagi kondisinya juga membaik. Namun, terjadi pembengkakan pada jantung sehingga meninggal sekitar pukul 17.46 WIB.

Febria mengatakan dr Indra sempat menangani pasien COVID-19 asal Pemalang. Namun, karena pasien tersebut tidak mengaku kalau positif COVID-19, akhirnya ia ikut terpapar.

Menurut Febria, dokter Indra memiliki riwayat asma sehingga sering membuka masker pada saat merawat pasien. Hal inilah yang kemudian almarhum cepat tertular virus Corona.

Febria berharap untuk ke depannya tidak ada lagi pejuang medis baik itu dokter maupun perawat yang terpapar hingga kehilangan nyawanya saat menangani pasien COVID-19.

"Walaupun mereka menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap, tapi saya berharap tidak ada lagi pejuang medis yang terpapar hingga meninggal," katanya.

Tenaga medis di Surabaya yang sebelumnya meninggal dunia akibat COVID-19 adalah Hastuti Yulistiorini, perawat senior di RS Siloam Hospital Surabaya. Hastuti meninggal dunia pada 16 April 2020.

Dosen tetap di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Sukma Sahadewa, mengatakan dokter asal Muara Teweh, Kalimantan Tengah itu memiliki kepribadian yang baik semasa hidup. 

Selain itu, kata dia, almarhum juga terkenal sebagai pribadi yang tulus dan tidak pernah marah dengan siapapun. Sukma mengaku punya kedekatan dengan dokter Indra.

"Dulu beliau sering main band bareng dengan saya. Makanya saya benar-benar kehilangan seorang teman seprofesi dan partner bermain musik," katanya.