Tampilannya Sangar, Kendaraan Lapis Baja Milik Pasukan Khusus Rusia Ini Kebal Ranjau Darat
RIAU24.COM - Hubungan dua negara super power Amerika Serikat (AS) dan Rusia kembali memanas. Keduanya saling mengumbar ancaman serangan nuklir satu sama lain.
Di tengah memanasnya hubungan kedua negara tersebut, Rusia memperkenalkan kendaraan lapis baja terbaru yang mampu mengantarkan pasukan khusus Rusia ke garis depan. Kendaraan bernama VPK-Ural, ini masih bisa melaju, bahkan setelah menghantam ranjau darat dengan daya ledak hingga setara 6,5 kilogram TNT.
Insinyur dari biro desain VPK, singkatan dari Voyenno-promyshlennaya kompaniya, yang berarti Perusahaan Industri Militer, Rusia telah menguji kendaraan lapis baja terbaru tersebut. Mobil ini dirancang untuk mengangkut spetsnaz atau pasukan khusus Rusia ke zona tempur paling berbahaya.
Mobil berbobot 14,5 ton ini dilapisi pelindung yang cukup tebal untuk menahan serangan langsung dari senapan runduk kaliber besar dan senapan mesin paling kuat di dunia. VPK-Ural memiliki panjang 6,5 meter dan lebar 2,5 meter, serta dilengkapi slot senapan di kedua sisinya untuk penembak senapan mesin ringan dan senapan otomatis.
Dengan demikian, penembak dapat melepaskan tembakan ketika mobil sedang bergerak, atau mengubah kendaraan menjadi benteng mini di medan perang. Di dalamnya, mobil ini dapat menampung 12 tentara dengan peralatan tempur lengkap.
Mobil ini juga dilengkapi dengan kursi antitrauma, yaitu kursi yang didesain untuk menyerap sebagian besar dampak ledakan jika mobil melindas ranjau. Selain itu, bagian bawah mobil dirancang untuk melindungi mobil dari peledak yang berdaya ledak hingga setara 6,5 kilogram TNT.
Kecepatan maksimum VPK-Ural mencapai 100 km/jam di jalan raya dan dapat menempuh jarak hingga 1.000 km dengan kondisi tangki bahan bakar penuh. VPK menegaskan, mobil ini dikembangkan sebagai kendaraan serbaguna.
Meski pengujian baru saja dimulai, satu unit VPK-Ural telah dikirim ke salah satu negara untuk diuji dalam pertempuran. "Mobil itu sedang menjalani tes pendahuluan, tetapi kami telah menjual satu unit di luar negeri. Atas permintaan pelanggan, kami membuatnya sedikit lebih kecil, untuk memuat delapan awak," ujar CEO VPK, Aleksandr Krasovitsky, seperti dikutip Sindonews dari Russia Beyond The Headline.
Akan tetapi, sang CEO tidak menjelaskan ke negara mana mobil itu dikirim. Dia yakin, pemesanan akan melonjak jika mobil itu tidak hanya lolos pengujian di tempat latihan, tetapi juga dalam operasi nyata di luar negeri. Kendaraan ini pertama kali diperkenalkan untuk pertama kalinya ke Rusia dan dunia setahun lalu, di pameran senjata Armiya-2019 di luar Moskow.***