Sama-sama Incar Ladang Minyak, Militer Amerika Serikat dan Rusia Bisa Saja Bentrok di Negara Ini
RIAU24.COM - Ketegangan antara militer Rusia dan Amerika Serikat (AS) sejauh ini masih terus berlangsung. Kabar yang terbaru, kondisi ini ternyata sudah menular ke Suriah. Bahkan, bentrok dan kontak senjata antara kedua belah pihak, bisa saja terjadi kapan saja. Saat ini, baik Rusia mau pun Amerika, sama-sama telah menurunkan pasukan berikut peralatan militernya di wilayah Al-Hasakah. Bisa ditebak, kawasan ini memang dikenal sebagai ladang minyak terbesar yang berada di Suriah.
Dilansir viva yang merangkum laporan al-masdar news, Jumat 8 Mei 2020, perkembangan yang terbaru adalah konvoi kendaraan militer Rusia dengan jumlah yang cukup masif, dikabarkan memasuki Al-Hasakah. Konvoi itu terdiri dari kendaraan lapis baja, truk pengangkut pasukan, dan mobil-mobil yang membawa artileri berat.
Konvoi ini bergerak dari Bandara Al-Qamishi di sebelah utara Al-Hasakah. Untuk bisa mencapai tujuan, konvoi ini harus menempuh perjalanan melewati Jalan Tol M-4 yang menghubungkan Aleppo dan Al-Hasakah. Kebijakan Rusia ini hanya beberapa hari setelah tindakan blokade sebuah jalan di timur Qamishili. Blokade yang dibuat militer Rusia dimaksudkan untuk memblokir pasukan AS untuk mengakses jalan tersebut.
Di sisi lain, pergerakan militer Rusia ini dianggap sebagai sinyal terkait perebutan wilayah Kegubernuran Al-Hasakah dengan pihak AS. Sebab di wilayah ini terdapat ladang minyak terbesar di Suriah.
Sementara AS sendiri bukan tanpa gerakan. Pada akhir April lalu, konvoi militer AS juga telah tiba Rmelan, sebuah kota di wilyah Kegubernuran Al-Hasakah.
Menurut laporan al-Alam, ada 70 truk militer AS yang membawa perlengkapan logistik dan senjata untuk mendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Kabarnya, dukungan AS kepada SDF tak lain adalah untuk mengamankan kota Rmelan. ***