Pasien Positif Corona Terus Bertambah, Pengamat Nilai Penerapan PSBB Tahap I dan II Pemko Pekanbaru Tak Sesuai Harapan
RIAU24.COM - Pengamat kebijakan publik Elfiandri menilai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemko Pekanbaru dari tahap satu dan dua belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pasien corona yang terus bertambah.
Demikian disampaikan Elfiandri kepada Riau 24.com melalui sambungan telponya terkait PSBB Pemko Pekanbaru tahap dua yang akan berakhir. Rabu 13 Mei 2020.
"Kalau kita melihat penerapan PSBB Pemko Pekanbaru memang belum sesuai yang diharapkan. Evaluasinya dapat kita lihat dari perkembangan pasien positif corona itu sendiri yang sampai saat ini belum ada penurunan," kata Elfiandri.
Seharusnya kata Dia dengan PSBB yang diterapkan ini mulai dari tahap satu dan dua jumlah penurunan pasien positif Corona menurun tapi nyatanya sebaliknya. Maka dari itu perlu dilakukan evaluasi.
"Soal kebijakan pemblokiran jalan saya juga menilai tidak efektif dalam menekan penyebaran virus corona. Sebab pengaruhnya terhadap masyarakat tidak ada. Dimana waktu habis, uang habis dan hasilnya tidak nampak. Maka dari itu saya meminta perlu dilakukan evaluasi akan pelaksanaannya, dan pola perilakunya, "pintanya.
Jadi menurut dosen UIN Suska Riau ini PSBB yang dilakukan pemerintah kota Pekanbaru ini dapat disimpulkan belum sesuai harapan. "Dan saya juga tidak tahu apa masalahnya apakah sistemnya yang salah atau pertegasannya. Karena kalau hari pertama kita berlakukan standar satu pemblokiran jalan sampai hari kesepuluh standar satu juga. Jangan hari ini longgar besok ketat akhinya kayak kucing-kucingan, " jelasnya.
Dalam dari itu Elfi juga menyinggung soal rapit tes di kelurahan apakah sudah dilakukan atau belum. Jika sudah berapa persen yang akan di rapit tes. Apakah semua atau sebagian. Sebab jika dilaksanakan secara menyeluruh semua kendaraan di jalan di tes juga.
"Artinya kita lakukan pola-pola perubahan dan jangan sampai kita waktu habis saja,"terangnya.
Selain jumlah dan pemblokiran jalan, belum sesuai harapan PSBB Pekanbaru kata Dia terkait permasalah bantuan sembako yang banyak dikeluhkan Masyarakat.
"Tapi kedepannya soal bantuan sembako ini saya menyarankan perlu dilakukan cluster sebab kota Pekanbaru ini besar. Sebab dengan mengcluster kita bisa menyisir mulai dari pengadaan sampai pendistribusian sembako biar tepat sasaran, jadi jangan salahkan data terus, sebab yang membuat data itu siapa, kan pemerintah maka dari itu perlu penangulanganya yaitu diperbaiki dengan mengcluster, sebab kesalahan data akan tampak disana dan jangan lempar batu sembunyi tangan,"tutupnya.