RIAU24.COM -  Setiap hari ribuan migran yang lapar, haus dan lelah menempuh perjalanan yang sulit kembali ke desa mereka dengan berjalan kaki.

Sejak penguncian diberlakukan, ribuan pekerja berupah harian telah meninggalkan kota-kota ke desa-desa tempat mereka dilahirkan, yang menurut laporan merupakan salah satu gerakan massa terbesar orang di negara itu sejak pembagian India dan Pakistan.

Bagi sebagian besar migran yang berjalan, sumber pendapatan adalah upah harian mereka dalam pekerjaan kasar dan kuncian itu membuat hidup mereka mati dengan cara terburuk.

Sekarang, gambar yang memilukan menunjukkan keadaan menyedihkan para migran saat melanjutkan perjalanan mereka yang menyiksa kembali ke rumah di musim panas India yang membakar. Dan foto-foto viral menunjukkan seorang anak lelaki yang sedang berbaring di atas koper yang sedang digerakkan oleh ibunya.

Berjalan dengan sekelompok kecil orang di jalan raya Agra, anak itu tampak kelelahan. Ketika ditanya mengapa kelompok itu tidak menggunakan banyak bus yang dimulai oleh pemerintah, ibu yang kelelahan itu memutuskan untuk tetap diam.

Banyak yang berjuang untuk mencapai rumah, nyaris tidak berhasil mengumpulkan makanan, dan tanpa uang, situasi saat ini tampaknya semakin memburuk dari menit ke menit. Mereka melakukan perjalanan ke Jhansi dari Punjab, yang berjarak 800 kilometer. Menurut laporan NDTV, bus atau kereta yang diatur baru-baru ini tidak membantu mereka yang sedang bepergian. Banyak yang mendapati tiket kereta terlalu mahal atau dokumen sangat melelahkan.