Tragis, Tujuh Orang Tewas Saat Sedang Melakukan Sholat Setelah Pria Bersenjata Serang Sebuah Masjid di Afghanistan
RIAU24.COM - Sejumlah pria bersenjata telah melepaskan tembakan di sebuah masjid di Afghanistan tengah, menewaskan sedikitnya tujuh jamaah dan melukai lima lainnya, kata para pejabat. Kepala polisi provinsi Parwan Haroon Mubarez mengatakan pada hari Selasa bahwa orang-orang bersenjata menyerbu masjid ketika para jamaah shalat malam setelah berbuka puasa Ramadhan mereka.
"Tujuh orang telah tewas dan 12 lainnya luka-luka. Orang-orang bersenjata itu melarikan diri dari daerah itu," katanya kepada kantor berita AFP. Tidak jelas berapa banyak pria bersenjata yang terlibat dalam serangan itu.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengkonfirmasi serangan Selasa di ibukota Parwan, Charekar, menyalahkan Taliban. Kelompok bersenjata itu membantah bertanggung jawab. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan tentang peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kekerasan terhadap warga sipil di Afghanistan.
Pekan lalu, serangan mengejutkan terhadap bangsal bersalin Kabul menewaskan 24 orang, termasuk bayi yang baru lahir. Kekerasan meningkat di seluruh negeri bahkan setelah 29 Februari pakta AS-Taliban tentang penarikan pasukan asing pimpinan-AS sebagai imbalan atas jaminan keamanan Taliban.
Di tempat lain di negara itu, pasukan keamanan Afghanistan pada hari Selasa bentrok dengan pejuang Taliban di dekat kota Kunduz, sebuah pusat penting yang strategis yang telah menjadi salah satu target utama Taliban dan yang secara singkat ditangkap oleh kelompok itu dua kali dalam beberapa tahun terakhir. Pasukan keamanan sebagian besar menangkal serangan Taliban dengan bantuan dukungan udara.
Assadullah Khalid, penjabat Menteri Pertahanan, mengatakan selama kunjungan ke kota itu bahwa lebih dari 50 pejuang dan delapan anggota pasukan keamanan telah terbunuh. Taliban telah menolak seruan yang berulang kali untuk gencatan senjata oleh pemerintah Afghanistan. Ini membantah keterlibatan dalam serangan bangsal bersalin dan AS percaya Negara Islam Irak dan Levant (ISIL atau ISIS) bertanggung jawab.
AS telah mengirim utusan khusus Zalmay Khalilzad ke Doha dan Kabul untuk menekan pemerintah Afghanistan dan Taliban untuk memulai pembicaraan damai yang macet. Khalilzad mengatakan dia akan mendorong pengurangan kekerasan di Afghanistan selama perjalanannya.