RIAU24.COM -   Mesir mengatakan pada Sabtu bahwa 21 pejuang tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di Semenanjung Sinai yang bergolak, tempat kelompok-kelompok bersenjata mengobarkan pemberontakan yang telah berlangsung lama. Kementerian Dalam Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa polisi menggerebek dua tempat persembunyian "unsur-unsur teroris" di gubernur Sinai Utara, yang memicu pertempuran senjata di mana dua petugas juga terluka.

Dikatakan kedua kelompok telah merencanakan serangan selama hari libur besar Islam Idul Fitri, yang dimulai di Mesir pada hari Minggu.

Pasukan keamanan menemukan senjata otomatis dan sabuk bunuh diri di tempat persembunyian. Militer telah bertahun-tahun memerangi pemberontakan di Semenanjung Sinai - di timur laut Mesir - yang dipelopori oleh afiliasi lokal dari kelompok bersenjata ISIL (ISIS). Pertempuran semakin intensif setelah penggulingan Presiden Mohamed Morsi tahun 2013 oleh militer.

Pada bulan Februari 2018, pasukan keamanan melancarkan operasi nasional melawan pejuang yang berfokus pada Sinai Utara. Sekitar 950 tersangka telah tewas di wilayah itu bersama dengan puluhan personel keamanan, menurut angka resmi.