Pemakzulan Presiden Terus Disorot, Fadli Zon Sebut yang Ketakutan Berarti Golongan Ini
RIAU24.COM - Hingga saat ini, ramainya soal pemakzulan presiden masih dikomentari beberapa kalangan. Isu itu mencuat setelah terungkapnya aksi teror yang dilakukan oknum tertentu terhadap penyelenggara diskusi ilmiah yang digelar Constitusional Law Society (CLS) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) beberapa hari lalu.
Sejak teror itu terungkap, perhatian publik terus tertuju kepada masalah itu. Sejak saat itu, isu mengenai kebebasan berpendapat di tengah pandemi COVID-19, hingga pemakzulan presiden, terus bergulir.
Perkembangan itu juga mendapat perhatian anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Fadli Zon. Ia menilai, seharusnya di negara demokrasi tidak ada yang perlu ditakutkan untuk berbicara pemakzulan. Ia balik menyindir, yang merasa ketakutan dengan isu pemakzulan itu adalah orang yang tidak percaya diri, bahkan anti demokrasi.
"Knp harus takut membicarakan pemakzulan, itu hal lumrah saja dlm demokrasi. Yg ketakutan pasti yg tak percaya diri, paranoid n anti-demokrasi," tulis Fadli di Twitternya, dilansir viva, Selasa 2 Juni 2020.
Sangat Mungkin
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Din Syamsuddin menjelaskan makna dari sebuah kebebasan berpendapat. Mantan Ketum PP Muhammadiyah ini mengupas dari perspektif Islam dan pemikiran politik Islam.