Lahir di Italia, Sekarang Kelompok Ini Jadi Musuh Baru Presiden AS Donald Trump, Ini Penyebabnya
RIAU24.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, saat ini punya musuh baru di balik kerusuhan besar yang kini melanda negara Paman Sam. Seperti diketahui, saat ini gelombang aksi protes masih terus digelar warga AS. Hal itu merupakan buntut dari tindakan anggota Polisi yang mengakibatkan tewasnya seorang warga kulit hitam George Floyd. Aksi itu dinilai sebagai bentuk dari sikap rasis, yang disebut-sebut semakin tampak dengan kentara, sejak Trump memimpin AS.
Ternyata, musuh yang dimaksud adalah Antifa, sebuah organisasi anti-fasis (Antifa) yang memang terbilang sangat dikenal di Amerika Serikat.
Trump menuding meluasnya kerusuhan yang dipicu aksi rasialis yang menewaskan warga kulit hitam George Floyd tersebut, tak terlepas dari pengaruh kelompok Antifa. Trump menuding, kelompok aktivis Antifa memang sengaja memanasi suasana dengan aksi turun ke jalan-jalan dibanding melakukan dialog.
Dilansir viva, Jumat 5 Juni 2020, Antifa sebenarnya bukanlah kelompok yang lahir di Amerika. Kelompok ini, awalnya berdiri di Italia ketika dipimpin Benito Mussolini. Tujuan didirikannya kelompok ini adalah untuk menentang dan melawan gerakanfasis, yang ketika itu memang tengah begitu kuat menggaung di Italia.
Dalam perkembangannya, kelompok ini dengan cepat menyebar ke beberapa negara di Eropa, sekitar tahun 1920-an. Dalam sejarahnya, kelompok ini beberapa kali menjadi garda paling depan saat mencium gerakan fasisme.
Di Amerika Serikat sendiri, Antifa juga punya nama besar. Kelompok ini menjadi lawan nyata bagi beberapa organisasi atau kelompok dengan faham Fasis. Khususnya di era 1930-an, saat di Amerika Serikat muncul kelompok rasialis macam Ku Klux Klan, hingga tokoh pendukung fasis seperti Pastur Charles Coughlin.
Di era modern saat ini, kelompok berhaluan kiri ini juga beberapa kali terlibat dalam beberapa unjuk rasa besar dengan latar belakang kasus rasis, fasis hingga memerangi pengaruh kelompok sayap kanan. Bahkan banyak yang mengaitkan Antifa sebagai gerak komunis, Marxis hingga sosialis.
Yang jelas, terkenalnya Antifa di Amerika Serikat tak terlepas dari aksi mereka turun ke jalan. Anggota Antifa memang memiliki pandangan, cara paling efektif melawan fasisme hingga kasus rasis hanya dengan aksi dan turun ke jalan. Tak heran jika bentrokan kerap meletus saat Antifa muncul.
Bahkan di beberapa negara, kelompok ini bahkan dimasukkan dalam daftar teroris. Kelompok ini juga dikenal tak memiliki pimpinan dan struktur organisasi yang jelas. Mungkin karena itu pula, pergerakan kelompok garis keras ini sulit dibaca. ***